Baru Mengenal Dekat Mario Lawalata, Ini Cara Ashraf Sinclair Jalin Komunikasi dengan Sahabat Barunya
Meski belum pernah bekerja di satu proyek, tak lantas membuat Ashraf Sinclair (38) dan Mario Lawalata (37) kesulitan selama 15 hari menjalani syuting
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski belum pernah bekerja di satu proyek, tak lantas membuat Ashraf Sinclair (38) dan Mario Lawalata (37) kesulitan selama 15 hari menjalani syuting film bersama.
Walau baru saling mengenal dekat menjelang syuting film horor baru berjudul Bayi Gaib: Bayi Tumbal Bayi Mati, Ashraf dan Mario tetap mudah beradu akting di layar lebar terbarunya itu.
Di film garapan sutradara Rizal Mantovani yang diproduksi MD Pictures itu, Ashraf dan Mario dikisahkan sebagai sahabat.
Ashraf memainkan peran Rafa, dan Mario sebagai Edi.
Di film tersebut, persahabatan terjadi karena mereka menjalankan bisnis yang sama.
Baca: Muzdhalifah Pilih Cepat Cepat Pisah Saat Ketahui Khairil Anwar Banyak Masalah
“Baru sekali ini kami diberikan kesempatan bekerja bersama di satu film,” kata Mario, Rabu (17/1/2018).
Siang kemarin, Mario bersama Ashraf mempromosikan film Bayi Gaib: Bayi Tumbal Bayi Mati di Kantor Tribunnews.com Network Jalan Palmerah Barat, Palmerah, Jakarta Pusat.
Satu bintang utama lainnya, Rianti Cartwright (34) yang menjadi Farah, istri Edi, berhalangan hadir.
Ashraf menyatakan, meski baru bertemu dan mengenal dekat Mario di lokasi syuting, dirinya tidak kesulitan memerankan Rafa yang bersahabat dengan Edi.
“Yang penting bagaimana saya bisa membuka diri, ke semua pemain film, termasuk Mario dan Rianti,” kata Ashraf yang sering bercerita dan bertukar ilmu akting dan pengalaman saat jeda syuting ini.
Seringnya bertemu dan berbincang di luar lokasi syuting membuat Mario dan Ashraf cepat akrab.
Ketika syuting film dilakukan, mereka tidak lagi canggung dan dapat memainkan perannya sebagai sahabat begitu baik.
Baca: Istri Cantik Idrus Marham Curi Perhatian! Begini Kisah Cintanya dengan Sang Mantan Jurnalis
“Kami ini kan juga partner kerja selama syuting. Kami ini bromance banget di film ini,” kata Mario tersenyum.
Bahkan, setelah syuting film berakhir, Mario dan Ashraf tetap bersahabat dan saling membantu satu sama lain.
“Sering back up kalau ada masalah. Apalagi pekerjaan kami ini kan sama-sama di sinetron dan film,” ujar Mario yang sebelumnya pernah berakting film horor berjudul Hantunya juga Selfie (2014) dan Setannya Kok Beneran (2008).
Menurut Ashraf, salah satu kunci menikmati syuting film horor adalah coba ‘akrab’ pada suasana dan lokasi syuting.
“Di film horor itu, pemainnya tahu akan dikagetin. Sebelum beradegan, lebih baik merasakan suasananya,” ucap aktor asal Malaysia ini. (ari)
Berita selengkapnya baca koran Warta Kota edisi Kamis, 18 Januari 2018