Kecewanya Putri Bungsu Sri Sultan Hamengkubuwono X, Kritik Penampilan Pemeran Sultan Agung
Putri bungsu Sri Sultan Hamengkubuwono X tersebut mengkritik penampilan sosok Sultan Agung dalam sebuah film.
Penulis: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM - Postingan Instagram Gusti Kanjeng Ratu Bendoro baru-baru ini menyita perhatian warganet.
Putri bungsu Sri Sultan Hamengkubuwono X tersebut mengkritik penampilan sosok Sultan Agung dalam sebuah film.
Ia tak menyebut film apa, namun ia mengaku merasa sedih, karena penggunaan motif batik untuk Sang Raja di film ini tidak tepat.
"Aduuuh duh duh... hancur hati ku... yg memerankan Sultan Agung kok ya pake parang yg kecil dan warna nya biru pula (emoji sedih)... padahal yg membuat Parang Barong adalah Ibu beliau.
Malah yg memerankan Abdi dalem di belakangnya yg pake Parang lbh besar (Emoji sedih).
Iki piye iki piye jal. .
Check di FB kratonjogja aja ada loh referensinya
.
Baru minggu lalu sy bicara tentang Parang Barong di Pameran Taman Pintar. Sedih saya lihatnya... .
#hancurhatiku #kitapelestaribudaya," tulisnya.
Masih lewat akun Instagramnya, GKR Bendoro juga menjelaskan larangan motif-motif tertentu di dalam Keraton yang tercantum dalam Rojksblad atau pranatan dalem.
"Pengunaan Parang hanya boleh untuk kerabat Kraton. Yg berukuran 12 cm hanya diperuntukan Raja, yg berukuran 8 cm untuk Permaisuri dan yg lebih kecil lagi unt putri dan Pangeran," katanya menyertakan akun sumber @kratonjogja.
Postingan itupun dengan cepat mendapatkan tanggapan dari follower Instagramnya.
Banyak warganet yang turut merasa kecewa dan meminta para sineas ataupun pekerja seni lainnya untuk melakukan riset lebih mendalam sebelum mengangkat sebuah karya sejarah atau budaya.
Ada juga yang mengaitkan postingan GKR Bendoro dengan film terbaru karya Hanung Bramantyo.
Bukan kali ini saja GKR Bendara merasa kecewa.
Pertengahan 2017 lalu ia juga sempat mengungkapkan rasa kecewanya terhadap sebuah reality show stasiun TV swasta.
Dalam acara tersebut, terlihat pembawa acara sedang berada di Plengkung Gading.
Plengkung Gading merupakan pintu gerbang masuk keraton.
Namun, sikapnya saat itu ternyata menuai kritik dari GKR Bendoro.
Gusti Kanjeng Ratu Bendoro atau GKR Bendara menyayangkan aksi pembawa acara yang menginjak Plengkung Gading lantaran bangunan tersebut merupakan situs budaya.
"Mau syuting film silahkan tp jaga sopan santun anda.
Plengkung ini adalah situs bersejarah, anda boleh msh muda dan bukan asli jogja tp sopan santun terhadap benda bersejarah tetap di patuhi. @lambe_turah tolong di sampaikan, terima kasih," tulis GKR Bendara. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.