Syuting Sinetron Stripping, Tessa Kaunang Tak Bisa Datang ke Pengadilan
Tessa Kaunang (41) tidak bisa hadir dalam mediasi mengenai hak asuh anak dengan mantan suaminya, Sandy Tumiwa (36) di Pengadilan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bintang sinetron Tessa Kaunang (41) tidak bisa hadir dalam mediasi mengenai hak asuh anak dengan mantan suaminya, Sandy Tumiwa (36) di Pengadilan.
Dimana pengadilan menggelar mediasi ketiga antara Tessa dan Sandy mengenai hak asuh kedua anaknya, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Kamis (8/3/2018).
Pihak Tessa diwakili oleh adiknya, Genesy Kaunang dan tim kuasa hukum yang dipimpin Syahdan SH, dimana mediasi berlangsung sekitar pukul 12.00 WIB.
Usai mediasi, Genesy menjelaskan Tessa tidak hadir dikarenakan ada jadwal syuting sinetron stripping yang dibintanginya. Sehingga kehadiran Genesy, mewakili pihak keluarga Tessa.
"Dari pihak keluarga memang ini udah keinginan kami untuk berdamai. Jadi ini sebenarnya kabar yang menggembirakan buat kami khsususnya keluarga Kaunang, bahwa hal ini bisa disepakati yang sifatnya win win solution," kata Genesy Kaunang.
Genesy menambahkan, Tessa dan Sandy sudah menemui titik temu, dikarenakan keinginan keduanya pun ditampung dan juga sudah mendapatkan kata damai meskipun terdapat beberapa perjanjian perdamaian.
Baca: Mesranya, Chicco Jerikho Tak Bisa Berhenti Pandangi Putri Marino
"Tidak ada yang dirugikan dalam perdebatan kemarin. Intinya kami mau menjunjung tinggi apa yang sudah diputuskan sebelumnya, kami hormati putusan pengadilan," ucapnya.
Genesy melanjutkan, untuk kepentingan bersama, Tessa rupanya akan tetap menjual rumahnya di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan yang dulu menjadi harta gono gini pernikahannya dengan Sandy.
"Bahkan sempat juga tadi dibahas soal di luar ini, tentang jual rumah dan sebagainya. Kami dari pihak keluarga Kaunang, sudah sepakat akan hal itu. Semakin cepat rumahnya terjual, bisa dibagi sesuai kesepakatan, juga ada yang untuk anak-anak bagiannya," jelasnya.
"Semakin cepat dieksekusi, semakin baik. Jadi semua pihak bisa merasa diperhatikan," tambahnya.
Hasil perdamaian ini diakui oleh Genesy untuk kepentingan psikologis kedua anak-anak Tessa dan Sandy, yang saat ini sudah beranjak besar dan akan mencari pemberitaan mengenai orangtua mereka.
"Terutama anak, karena secara psikologis anak, ini enggak baik sebenarnya. Makanya kami berharap ada waktu satu momen di mana Sandy dan Tessa ketemu supaya anak suatu saat kalau udah besar, akses ke internet browsing lihat bahwa walaupun ada pertikaianz juga ada perdamaian di sini," ujar Genesy Kaunang.
o