Pria Ceria Itu Sudah Pergi, Ibunda Dika Kerispatih Sedih Rumahnya Sekarang Sepi
Dengan berpulangnya Andika untuk selamanya, membuat Isdiarti akan merasa kesepian saat di rumah.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia musik tanah air kembali berduka cita atas meninggalnya pemain bass Kerispatih, Andika Putrasahdewa kediamannya di kawasan Cipinang, Jakarta Timur.
Kepergian Andika begitu menyedihkan dan mengejutkan bagi kerabat, khusunya personel Kerispatih, ibu, dan istrinya.
Menurut mantan pianis Kerispatih, Badai, almarhum merupakan sosok yang paling jahil dari semua personel bandnya.
Meski begitu, Andika adalah sosok yang setia kawan bagi Badai.
"Andika orang yang paling jahil, dia nomor satu, saya nomor dua lah. Tapi dia orangnya setia kawan selalu mendengarkan curhatan anak-anak (Kerispatih). Dan dia pengetahuannya paling luas menurut saya," ujar Badai di rumah duka, Cipinang,
Selain jahil, sosok almarhum terkenal bawel dan ceria di mata ibu Andika, Isdiarti.
Baca: Tak Ada Firasat, Kepergian Bassist Keripastih Dirasa Tiba-tiba oleh Ibunya
Dengan berpulangnya Andika untuk selamanya, membuat Isdiarti akan merasa kesepian saat di rumah.
"Ceria orangnya, bawel, ramai kalau ada dia. Sekarang saya sepi kalau di rumah," ujar Isdiarti.
Dengan air mata yang mengalir, istri almarhum, Nicky Santoso menceritakan bahwa Andika merupakan sosok yang suka bercanda dan bermain gim.
Bahkan, di malam sebelum Andika menutup mata untuk selamanya, dirinya dan almarhum masih saling berbalas pesan singkat.
"Shock banget karena semalem tidak apa-apa. Saya sama dia masih WhatsApp-an, bercanda-bercanda sama dia," tutur Nicky berlinangan air mata.
Perlu diketahui, Andika Putrasahadewa meninggal di kediamannya pada pagi hari sekira pukul 10.00 WIB.
Menurut Isdiarti yang pada pagi hari mengantarkan sarapan ke kamarnya, saat itu hanya merasa almarhum sedang tidur saja.
"Pagi tadi saya mau kasih sarapan, dia kan suka main gim, main musik sampai malam. Terus saya lihat kok tidur, rerus hati saya gak enak jadi balik lagi. Saya bangunin, sudah tidak nafas," ujar Isdiarti.
Saat ditemukan tubuh dari Andika masih terasa hangat dan bibirnya belum kebiruan, namun tangan almarhum sudah sangat dingin.
"Badan masih hangat, hanya tangan sudah dingin dan bibir belum biru," cerita Isdiarti.
Usai dinyatakan meninggal dunia, almarhum disalatkan di Masjid Jami Al-Amin, Cipinang Muara, Jakarta Timur pada pukul 15.30 WIB, Senin (10/4/2018).
Setelah disalatkan, jenazah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Utan Kayu, Rawamangun, Jakarta Timur.
Arya, selaku kakak dari Andika Putrasahadewa dan juga perwakilan keluarga, menghaturkan permohonan maaf kepada kerabat, teman, dan keluarga jika almarhum memiliki kesalahan baik disengaja atau tidak disengaja.
"Kami dari keluarga meminta maaf jika ada kesalahan dati almarhum, kepada sobat-sobat. Mari kita doakan agar almarhum arwahnya diterima di sisi Allah dan dosa-dosanya diampuni," pinta Arya.
(TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.