Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Ani Yudhoyono Tangisi Kepergian Adara Taista untuk Semalanya karena Kanker Kulit

Kepergian Adara Taista menyisakan duka tak terperi bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Ani Yudhoyono Tangisi Kepergian Adara Taista untuk Semalanya karena Kanker Kulit
TribunStyle.com/ Kolase
Ani Yudhoyono dan foto-foto kenangan almarhumah Adara Taista 

TRIBUNNEWS.COM - Kepergian Adara Taista menyisakan duka tak terperi bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya.

Termasuk mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono yang mengaku menangis pilu setelah mendengar kabar kematian Adara Taista, wanita cantik dan pintar istri Rasyid Rajasa, putra bungsu mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

Hatta Rajasa sendiri adalah besan dari Ani Yudhoyono karena putra kedua mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Ibu Ani, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) memperistri putri Hatta Rajasa.

Adara Taista yang masih berusia 27 tahun meninggal dunia di rumah sakit di Tokyo, Jepang.

Adara Taista dan Rasyid Rajasa juga terbilang pengantin baru karena mereka baru menikah Desember 2017 lalu.

Adara Taista disebutkan menderita penyakit kanker kulit.

Sebelumnya beredar kabar Adara meninggal karena menderita kanker darah.

BERITA REKOMENDASI

Dari foto-foto yang beredar, memang terlihat perubahan tubuh Adara.

Pipi Adara yang awalnya terlihat chuby dan berisi, perlahan-lahan mulai tirus.

Tubuh wanita yang baru 5 bulan dinikahi Rasyid Rajasa itu juga semakin kurus.

Adara Taista (Kolase Tribun Kaltim/Instagram)
Adara Taista (Kolase Tribun Kaltim/Instagram) ()

Rasyid menilai istrinya sosok yang tabah dan cerdas.

Ungkapan bela sungkawa mengalir untuk keluarga Hatta Rajasa.


Banyak yang tidak menyangka Adara akan pergi untuk selama-lamanya dalam usia sangat muda.

,
Rasyid Rajasa dan Adara Taista. (Instagram)

Mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono tangisnya langsung pecah mendengar kematian Adara Taista, menantu dari besan Cikeas yakni Hatta Rajasa di Tokyo Jepang, Sabtu 19 Mei 2018 kemarin.

.
Ibu Ani Yudhoyono menyuapi Adara Taista saat pernikahannya dengan Rasyid Rajasa, Desember 2017lalu. (Kolase TribunBogor/Instagram)

Ani langsung teringat hal-hal mengagumkan dari almarhumah Adara Taista.

"Aku menangis mengenangmu Ananda Adara Taista binti Ismet Djamal Tahir, Istri tercinta dari Ananda M Rasyid Rajasa yang menghadap sang Khalik pada 19 Mei 2018," tulis istri mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Banyak yang penasaran, seperti apa kanker kulit tersebut.

Penyakit ini terbilang ganas dan gejalanya kerap dianggap sepele.

Padahal, memiliki efek yang mematikan jika terlambat diobati.

Dikutip dari alodokter.com, begini penjelasan tentang penyakit kanker kulit. 

Kanker kulit adalah kelainan pada sel kulit yang disebabkan oleh mutasi pada DNA sel, yang membuat pertumbuhan sel cepat, usia sel lebih panjang dan sel kehilangan sifat dasarnya.

Kanker kulit umumnya terjadi pada bagian kulit yang sering terkena sinar matahari, namun kondisi ini juga dapat terjadi pada bagian kulit yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Berdasarkan jenis sel yang diserang, kanker kulit dibagi menjadi tiga jenis yaitu:

Melanoma. Ini merupakan kanker kulit yang terjadi pada bagian melanosit atau sel-sel penghasil pigmen kulit.

Kanker kulit melanoma merupakan kanker kulit yang jarang terjadi, namun berbahaya.

Kanker kulit non-melanoma. Ini merupakan kanker kulit yang terjadi pada jaringan kulit selain melanosit.

Kanker kulit non-melanoma dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut:

Karsinoma Sel Basal (Basal Cell Carcinoma, BCC), yaitu kanker kulit yang terjadi pada bagian bawah epidermis.

Kanker sel basal merupakan jenis kanker non-melanoma yang paling umum terjadi pada manusia.

Karsinoma Sel Skuamosa (Squamous Cell Carcinoma, SCC), yaitu kanker kulit yang terjadi pada bagian atas epidermis. Kanker sel skuamosa cukup umum terjadi, namun frekuensinya tidak sebanyak kanker sel basal.

.
kolase

Gejala Kanker Kulit

Kanker kulit umumnya terjadi pada daerah yang sering terkena sinar matahari seperti pada kulit kepala, wajah, bibir, telinga, leher, dada, lengan, dan tungkai.

Akan tetapi pada beberapa kasus, kanker kulit juga dapat terjadi di daerah yang jarang terkena sinar matahari seperti di telapak tangan dan kaki, bagian bawah jari, bahkan di daerah genital.

Kanker kulit dapat terjadi pada siapa saja, termasuk pada orang yang memiliki warna kulit gelap.

Gejala-gejala kanker kulit berbeda untuk tiap jenisnya.

Gambaran umumnya adalah sebagai berikut :

Karsinoma Sel Basal (BCC). BCC umumnya terjadi pada daerah yang sering terkena sinar matahari seperti leher atau wajah. Gejala kanker sel basal di antaranya adalah:Benjolan lunak dan mengkilat pada kulit.

Lesi berbentuk datar pada kulit berwarna cokelat gelap atau cokelat kemerahan seperti daging.

Pencegahan Kanker Kulit

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker kulit:

Menghindari sinar matahari pada tengah hari. Langkah ini dapat dilakukan dengan mengatur jadwal aktivitas di luar ruangan pada siang hari.

Akumulasi sinar UV yang mengenai kulit dalam jangka waktu lama dapat merusak kulit dan menyebabkan kanker.

Dengan menghindari sinar matahari pada waktu siang hari, akumulasi sinar UV dapat dikurangi.

Menggunakan tabir surya secara rutin.

Sunscreen atau tabir surya tidak dapat menyerap seluruh jenis radiasi UV yang berbahaya, namun dapat mengurangi efek buruk dan kerusakan pada kulit yang diakibatkan oleh sinar matahari.

Menggunakan pakaian yang dapat melindungi dari sinar matahari.

Dikarenakan tabir surya tidak dapat menyerap radiasi UV seluruhnya, menggunakan pakaian yang menutupi badan, termasuk lengan dan kaki, dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap efek buruk sinar matahari.

Selain itu, topi dan kacamata hitam dapat memberikan perlindungan lebih bagi kepala dan mata dari radiasi sinar matahari, terutama UVA dan UVB.

Menghindari penggunaan tanning bed.

Tanning bed yang digunakan untuk menggelapkan warna kulit memancarkan radiasi UV yang dapat berbahaya bagi kulit.

Berhati-hati dalam menggunakan obat dengan efek samping terhadap kulit.

Beberapa jenis obat seperti antibiotik meningkatkan sensitivitas kulit terhadap cahaya.

Jika mengonsumsi obat dengan efek samping tersebut, hendaknya mengurangi aktivitas di luar ruangan terutama pada tengah hari.

Melakukan pengecekan kulit secara rutin dan mengonsultasikan perubahan kulit yang dirasa tidak wajar kepada dokter.

Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas