Pengalaman Nano Riantiarno Pentaskan Teater di AS
Dunia perlakokan Indonesia mulai memanjangkan sayapnya ke luar negeri. Lakon yang dipentaskan di AS, yakni berjudul "Bom Waktu".
Penulis: Ria anatasia
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia perlakokan Indonesia mulai memanjangkan sayapnya ke luar negeri.
Aktor, sutradara, dan penulis naskah, Nano Riantiarno baru saja kembali ke Tanah Air usai menghadiri ajang International Play Reading Festival di New York, Amerika Serikat.
Untuk pertama kalinya, "Bom Waktu" atau dalam bahasa Inggris "Time Bomb" dipentaskan di luar negeri melalui arahan sutradara Ed Sylvanus Iskandar.
"Saya lihat itu bagus banget. Mereka (baca naskah drama) pakai blocking juga. Bom Waktu mendapat banyak penonton. Mereka senang sekali dan merespon sangat bagus," cerita Nano saat ditemui di Jakarta, Senin (25/6/2018).
Baca: Nano Riantiarno Sukses Pentaskan Bom Waktu di Amerika Serikat
Pendiri Teater Koma itu menceritakan pengalamannya bertemu sejumlah kelompok teater dunia lainnya di Amerika, Rusia, dan Palestina.
"Yang celaka orang Amerika tanya, 'Bagaimana caranya hadapin kritik pemerintah yang otoriter?' Saya bilang berani alami saja dulu soal Trump. Nanti mereka akan ketahuan caranya mengkritik," kata Nano lantas tertawa.
Selama 41 tahun berdiri, Teater Koma berkiprah mengkritik pihak otoritas terkait sosial-politik di Tanah Air.
Baca: Ratna Riantiarno Ingin Masyarakat Indonesia Punya Budaya Tonton Teater
Selain itu, ia mengungkapkan karya lainnya 'Opera Kecoa' sempat dilirik oleh pihak produksi teater 'The Lion King' untuk tampil di panggung Broadway.
"Insya Allah kalau dia mau pentaskan ke Broadway, Alhamdulillah. Ya doakan saja," pungkasnya.(*)