Jalan Kaki 8 Kilometer ke Atas Bukit Saat H-1 Pernikahan Mantapkan Hati Nadine Pada Dimas Anggara
Untuk mencapai bukit di Bhutan, Nadine dan Dimas harus mendaki sejauh delapan kilometer.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum menggelar pesta pernikahan di Gili, Lombok, dan di Resto Batavia Marina, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (15/7/2018), pasangan Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara sudah menggelar akad nikah di Bhutan.
Keduanya memilih Bhutan sebagai saksi pengucapan janji sehidup sematinya karena mereka menganggap sangat seru menikah di atas bukit di Bhutan.
Dimas mengatakan, memilih menikahi Nadine di Bhutan karena negara dan tempat tersebut dianggapnya sebagai tempat terindah di dunia.
"Kami pilih menikah di sana karena bisa dibilang the best place in the world, bisa bikin semua orang bahagia. Kami yakin dengan melakukan di sana. Kebahagiaan itu milik kami dan kami ingin jika sesuatu dilakukan secara sederhana. Kami ingin yang terbuka jadi kami pilih di sana," kata Dimas Anggara usai menggelar resepsi pernikahan.
Untuk mencapai bukit di Bhutan, Nadine dan Dimas harus mendaki sejauh delapan kilometer.
Baca: Tak Menunda Momongan, Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara Belum Pikirkan Bulan Madu
Jarak tersebut menjadi sebuah perjuangan mereka agar terus menjadi kenangan terindah didalam kehidupan rumah tangganya.
"Kami mau ke sana dan butuh pengorbanan. Selama perjalan itu bisa lihat pengorbanan kami itu bisa sampai mana. Apakah kami mampu melewati ini semua, dan ternyata mampu. Jadi kami lanjutkan itu semua," kata Dimas Anggara.
Nadine mengatakan, perjuangan itu membuahkan hasil badannya pegal-pegal karena menempuh jarak pendakian lebih dari delapan kilometer.
"Jadi H-1, kami memutuskan untuk mendaki jalan-jalan bersama keluarga. Kami tahu pas hari H badan akan pegel banget, dan memang benar pegel banget sampe bangun itu susah banget," kata Nadine.
"Tapi ya di situ sembilan jam 10 kilometer, sampai ke bawah lagi. Di situ bukan cuma tracking saja, benar-benar ada maknanya seperti yang Dimas bilang," katanya.
Meski merasakan badan pegal, pernikahan mereka tetap terlaksana di Bhutan.
Hal itu membuat Nadine semakin cinta dengan Dimas dan siap menjadi istrinya.
"Jadi yang bikin aku maki 'aaaaah' ya dia tidak lupa untuk melihat ke belakang pada saat jalannya lebih cepat. Selalu menanyakan, 'Keluarga bagaimana? Micha dan Marcel bagaimana? Mama oke? Payung sudah ada? soalnya mau hujan'," katanya.
Nadine mengatakan, dengan semua perhatian dan pengorbanan Dimas, ia yakin Dimas mampu membawanya dan menjadi suami yang penuh tanggung jawab dengan keluarganya.
"Itu yang bikin aku melihat bahwa dia akan menjadi suami yang bisa menjaga keluarga. Itu yang membuat aku sebenarnya yang buat kami memutuskan kenapa H-1 naik tracking menuju yang ke sembilan kilometer itu," kata Nadine.