Tara Adiya Ceritakan Pengalaman Kerasukan Saat Perdana Berakting
'Sara & Fei Stadhuis Schandaal' menceritakan tentang mahasiswi bernama Fei yang tengah melakukan riset tugas kuliahnya
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Ada pengalaman baru yang dialami Tara Adiya (23), ketika perdana terjun ke dunia akting dengan membintangi karakter Sara dalam film bertajuk 'Sara & Fei Stadhuis Schandaal'.
Film karya Adisurya Abdy bersama dengan rumah produksi Xela Pictures, membuat Tara mengalami kerasukan arwah 'Sara' yang sudah meninggal dunia pada tahun 1629.
"Jadi untuk proses akting perdana aku ini, aku sampai kerasukan atau kemasukan arwah Sara. Dia masuk ke setengah badan aku dibagian kanan saja," kata Tara Adiya saat ditemui dalam jumpa pers film 'Sara & Fei Stadhuis Schandaal', di XXI Metropole Cikini, Jakarta Pusat, Jumnat (20/7/2018).
"Saat masuk, aku merasa bukan diri aku. Dari gerak dan cara ngomongnya yah Sara, bukan aku," tambahnya dilansir Warta Kota.
Saat merasuki badan Tara, tuturnya, Sara pun menunjukan kepada dara cantik itu tentang kejadian yang memang dialami oleh Sara pada zaman Hindia Belanda atau Batavia, mengenai kisah cintanya dengan kekasihnya itu.
"Ketika masuk, mata batin aku dibuka. Sara menunjukan kejadian yang sebenarnya. Aku dikasih pengelihatan dan dibawa ke sebuah penjara bawah tanah. Sara memperlihatkan kekasihnya yang disiksa oleh prajurit zaman Jendral Jan Pieterzoon," ucapnya.
"Pas aku merem dikasih lihat kembali ke zaman dulu. Jadi waktu proses gantung, hukum matinya Pieter dan penjaranya Pieter dikasih lihat. Ada rantai bola besi aku liat. Dia kasih tau aku, 'ini loh rasanya orang yang aku cinta harus pergi dan disiksa begini'. Di penjara bawah tanah gelap dan panas di siksa," lanjutnya.
Tara mengatakan Sara ingin memberitahukan kepadanya, cerita yang dipaparkan oleh Jendral Jan Pieterzoon itu bukan lah kejadian sebenarnya.
"Jadi Sara melewati tubuh aku, pengin nunjukin bahwa ini lho kejadian sebenarnya dan minta tolong sampaikan ke tim produksi. Sampai-sampai Sara berterima kasih kepada kita semua, yang mau mengangkat kisahnya ke layar lebar," jelasnya.
Tetapi, arwah Sara yang masuk ke dalam diri Tara, membuat wanita yang awalnya merupakan pemain 'biola' itu, terbantu dalam berakting.
"Jadi rasa sedihnya digambarin. Itu yang buat aku bisa nangis beneran. Karena di film ini aku dituntut untuk menangis. Ya udah aku terima kasih sama Sara ditunjukin itu. Karena ngebantu aku untuk perdana berakting," ungkapnya.
Lanjut Tara, setelah Sara keluar, tubuhnya sangat letih dan juga lemas. Mengingat pada hari itu, Tara pun belum tidur. Sehingga ia menilai dirinya mudah kerasukan makhluk halus.
"Rasanya pati capek, karena syuting terus dan aku belum tidur. Jadi mungkin lebih mudah. Jam 10 pagi, tubuh aku bagian kanan berat," ujar Tara Adiya.
'Sara & Fei Stadhuis Schandaal' menceritakan tentang mahasiswi bernama Fei yang tengah melakukan riset tugas kuliahnya, di Kota Tua Batavia dan Fei, didatangi gadis blasteran Belanda-Jepang bernama Sara.
Wanita asal Shanghai, Cina itu kembali lagi ke Kota Tuia Batavia atau Musium Jakarta yang saat ini terkenal dengan Musium Fatahilah yang dulunya bernama Balai Kota Stadhuis.
Saat berada di Kota Tua Batavia atau Musium Jakarta, Fei dirasuki oleh Sara yang membawa Fei masuk ke lorong waktu abad 17, saat masa pimpinan Gubernur Jendra Jan Pieterzoon.
Tidak hanya Tara Adiya, film ini dibingangi oleh Amanda Rigby, Haniv Hawakin, Volland Volt, Mikey Lie, Anwar Fuady, Rowiena Umboh, Rensy Milano, Septian Dwi Cahyo, dan masih banyak lagi.
Arie Puji Waluyo/Warta Kota