Krisdayanti: Ngefans PDI Perjuangan dan Ingin Wujudkan Cita-cita Bung Karno
Keputusan Krisdayanti terjun ke dunia politik ternyata dilatarbelakangi alasan ideologis yang kuat
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Keputusan Krisdayanti terjun ke dunia politik ternyata dilatarbelakangi alasan ideologis yang kuat. Lewat PDI Perjuangan, diva Indonesia ini ingin mewujudkan salah satu cita-cita Trisakti Bung Karno, Indonesia yang berkepribadian di bidang budaya.
“Jadi perpindahan saya sebenarnya tidak meninggalkan dunia keartisan saya. Saya bergerak dari dunia seni menjadi politik yang berkebudayaan. Karena saya mendapatkan tugas dan amanah untuk menggelorakan rasa cinta akan budaya nasional,” kata Krisdayanti di sela-sela Pembekalan Bacaleg Nusantara di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakpus, Senin (30/7/2018) kemarin.
“Supaya Indonesia siap menjadi negara yang berkebudayaan melalui perempuan kuat, Indonesia hebat,” imbuh bakal calon anggota legislatif DPR untuk Dapil Jatim V (Malang Raya) ini.
Berlabuh ke PDI Perjuangan, kata Krisdayanti, hal itu karena latar belakang keluarganya yang nasionalis. Terlebih sang kakek pernah duduk sebagai aggota legislatif dari partai nasionalis ini untuk wilayah Malang.
“Juga dalam diri saya dan dorongan dari suami yang walaupun dia orang asing. Tapi kami berdua itu ngefans sama PDI Perjuangan dari dulu,” ujar perempuan kelahiran Batu 43 tahun silam ini.
Jika lolos ke Senayan nanti, Krisdayanti tertarik untuk duduk di Komisi X (Pendidikan-Kebudayaan-Olahraga) atau Komisi VIII (Agama-Sosial-Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).
“Ya kalau bicara tentang kebudayaan ya senang. Kalau bicara tentang bagaimana loyality kita untuk menggerakkan kaum wanita, rasa feminisme, senang juga ada di Komisi VIII. Tapi di mana pun tugas kita dari negara, harus siap,” kata dia.
KD, biasa dia disapa, juga tidak takut kehilangan status diva jika nantinya terlalu bergelut di dunia politik. Baginya, label diva sulit hilang karena sudah menempel. “Dimana pun saya nyanyi, kemana pun saya mungkin bisa dipanggil ibu legislatif atau ibu diva. Bisa saja nanti berimej seperti itu,” Krisdayanti menegaskan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.