Ketika Laura Basuki Terbebani Nama Besar Susy Susanti
EBAN berat dirasakan oleh aktris Laura Basuki (30), untuk menjalani film terbarunya yang bertajuk 'Susy Susanti Love All',
Editor: Anita K Wardhani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BEBAN berat dirasakan oleh aktris Laura Basuki (30), untuk menjalani film terbarunya yang bertajuk 'Susy Susanti Love All', karya rumah produksi DAMN! I Love Indonesia Movies yang diproduseri oleh Daniel Mananta dan disutradarai oleh Sim F.
Laura Basuki mengatakan bahwa beban yang dirasakan adalah bagaimana ia harus bisa semirip mungkin dari gesture hingga karakter dari legenda badminton Indonesia, Susy Susanti.
"Ya pastinya beban yah. Saya selalu ingin memberikan yang terbaik dalam setiap film saya, jadi sebisa mungkin persiapannya sematang mungkin terus juga dibantu dari lawan main, tim, semuanya," kata Laura Basuki ketika ditemui di sela-sela jumpa pers dan proses syuting film 'Susy Susanti All Love', di kawasan Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/9/2018).
Awal mula Laura bisa terpilih menjadi Susy Susanti, ia melewati proses casting yang dilakukan di tim rumah produksi DAMN! I Love Indonesia Movies.
Laura mengatakan hasil castingnya itu langsung dilihat oleh Susy Susanti. Tentu rasa gerogi cukup membuatnya sampai tidak percaya diri.
"Pas ketemu sama mba Susy, dia bilang, ''saya liat hasil casting kamu' gitu. Wah ternyata ditonton sama Susy Susanti. Pasti gerogi yah," ucapnya.
Saat bertemu pun Laura tidak mau membuang waktu untuk hanya mengagumi istri dari legenda bulutangkis Indonesia, Alan Budikusuma itu.
Laura mencoba menggali proses dan perasaan Susy Susanti ketika berjuang dalam kejuaraan dunia bulutangkis yang ia lewati dan memenangkannya.
"Pas ketemu ngobrol pasti ya, ketika waktu pertandingan itu, waktu Susy di lapangan apa sih yang ada di perasaan, pikiran dia gitu. Supaya waktu saya adegan di lapangan itu saya tau harus seperti apa," jelasnya.
Lanjut Laura, ia juga sempat mendalami rasa dan juga perjuangan Susy Susanti ketika meriah kemenangan tunggal putri dalam ajang Olimpiade Barcelona 1992.
"Terus saya juga nanya kalau pertandingan-pertandingan itu siapa sih lawan yang paling ditakuti, atau apa sih rasanya jadi juara yang dielu-elukan semua orang, dan apa sih rasanya ketika sudah selesai dari dunia badminton itu seperti apa. Kayak gitu sih," ujar Laura Basuki. (ARI)