Cerita Tompi Berjam-jam Rekaman karena Sulit Lafalkan Bahasa Inggris
Yompi menceritakan pengalaman pribadinya saat terkendala bermusik akibat tak mahir melafalkan kata-kata bahasa Internasional itu.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tompi mengakui pentingnya menguasai bahasa Inggris sebagai musisi.
Ia pun menceritakan pengalaman pribadinya saat terkendala bermusik akibat tak mahir melafalkan kata-kata bahasa Internasional itu.
"Penting banget sih. Saya beberapa kali bekerja sama musisi luar. Pada akhirnya jadi salah satu kesulitan kalau enggak bisa," kata Tompi saat jumpa pers peluncuran English For Indonesia di Kedutaan Besar Inggris, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).
Pada 2003, penyanyi sekaligus dokter bedah plastik ini mengerjakan proyek rekaman bersama teman-teman musisi asal Prancis, Malaysia, dan Amerika.
Pria kelahiran Lhokseumawe Aceh ini menceritakan, harus rela berada di ruang rekaman selama berjam-jam karena kesulitan melafalkan lirik lagu berbahasa Inggris.
"Prosesnya cepat, yang lama tuh cuma benerin bahasanya doang. Ada satu orang yang fokus benerin pronounciation saya," cerita Tompi.
"Itu PR banget buat saya untuk cuma buat ngomong love doang, enggak benar-benar. Perasaan saya sudah benar, kata dia ‘Orang luar tuh enggak akan ngerti lo ngomong apa’," lanjutnya.
Tak hanya saat bermusik, Tompi juga sempat kesulitan berkomunikasi dengan anak-anaknya akibat pelafalan bahasa Inggris yang kurang jelas.
"Pengalaman lain adalah anak-anak sekarang bahasa Inggrisnya sudah native. Saya ingin belajar, jadi di rumah ngomongnya bahasa Inggris, tapi mereka enggak mau ngomong Inggris sama saya. Alasannya ‘Ayah, kita enggak ngerti ayah ngomong apa’," cerita Tompi yang disambut gelak tawa peserta acara.
Pelantun 'Menghujam Jantungku' itu pun mengaku tak malu atas ketidakmahirannya dan merasa perlu mengasah terus kemampuan di bidang tersebut.
"Saya pikir problem serupa itu mungkin banyak dialami keluarga-keluarga lain. Jadi, saya sadari saya harus belajar terus. Saya beruntung karena tahu enggak mampu dan mau belajar," pungkas dia.