Pengakuan Bersalah Roro Fitria di Makam Ibunya: Dosa Saya Sangat Besar
Roro Fitria mengenang kepergian ibundanya, almarhumah Raden Retno Winingsih Yuliati.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Roro Fitria mengenang kepergian ibundanya, almarhumah Raden Retno Winingsih Yuliati.
Roro mengaku bundanya ialah sosok yang paling ia cintai dan sayangi.
"Bunda merupakan sosok yang paling, paling, paling Roro sayangi di dunia ini," jawab Roro sambil menangis saat ditemui media usai tiba di makam ibundanya, Selasa (16/10/2018) siang.
Di makam ibunya ini Roro mengaku masih memiliki banyak dosa dan perbuatan yang belum membuat sang bunda bahagia. Roro mengaku bersalah dan ingin meminta maaf kepada bunda.
"Dosa saya sangat besar kepada bunda, saya bikin salah, salah Roro mungkin bikin kondisi psikis dan fisiknya jadi terguncang. Bikin mamah jadi begini," lanjut Roro.
Padahal menurut Roro bundanya ialah sosok yang paling memberikannya semangat dalam menjalani hidup. Kasih sayang bundanya tak pernah luntur meski Roro mengalami hal baik dan buruk sekalipun.
Baca: Firasat Roro Fitria Sebelum Sang Bunda Berpulang, Mimpi Gigi Bawah Copot Hingga Pelukan Terakhir
"Bunda selalu beri kasih sayang luar biasa bagi saya, support terbesar bagi saya dan (bunda) roh semangat paling besar yang ada di dalam diri saya," katanya kepada media.
Roro Fitria tiba di makam ibundanya sekira pukul 12.25 wib.
Ia tak mengikuti prosesi pemakaman yang telah dilakukan sekora 30-45 menit sebelumnya. Bahkan Roro pun juga belum sempat memandikan dan menyolati jenazah ibundanya.
Keterlambatan dirinya untuk menghadiri prosesi pemakaman ibundanya adalah tak lepas dari kendala teknis saat mengurus berkas izin dari kejaksaan dan kepolisian Jakarta Selatan.
Hingga ia akhirnya bisa keluar dan diizinkan pada Selasa (16/10/2018) pagi.
"Sebenarnya surat izin yang dikeluarkan dari PN Jakarta Selatan sudah dari kemarin tapi karena ada sedikit kendala teknis akhirnya Roro baru bisa keluar pagi tadi," katanya.
"Meski tak sempat melihat bunda dimakamkan, namun tidak apa-apa, Roro selalu berusaha bersyukur apapun yang terjadi dalam hidup saya karena sudah kehendak dari Allah SWT," lanjut Roro.
Roro pun memanjatkan dan memohon doa kepada awak media dan keluarganya agar ibundanya dilapangkan dalam kuburnya.
"Saya terima kasih atas support dan dukungan kepada Roro mulai dari persidangan sampai mendapat musibah ibunda Roro meninggal. Mohon dibukakan pintu maaf untuk bunda," katanya.
Dirinya pun tampak cukup terpukul dengan kepergian ibundanya, Raden Retno Winingsih Yuliati yang meninggal Senin (15/10/2018) di RS Fatmawati sekira pukul 06.19 wib. Ibunda Roro Fitria meninggal dengan usia 64 tahun.
Kini jenazah ibundanya telah dimakamkan di TPU Pemda Sleman di Margodadi Seyegan Sleman. (tribunjogja/Wahyu Setiawan Nugroho)