Suasana Penutupan Konser Tur Dunia Judas Priest di Jakarta, Motor Gede Tak Lupa Ikut Manggung
Band asal Britania Raya yang mulai berkarya pada 1969 itu tampil di Allianz Ecopark, kawasan wisata Ancol, Pademangan, Jakarta Utara
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PANGGUNG megah, kilauan lampu berkerlap-kerlip silih berganti, bersama ribuan metalhead yang datang dari berbagai penjuru Tanah Air menjadi saksi sejarah kala Judas Priest menggelar konser perdananya di Indonesia, Jumat (7/12/2018) malam.
Band asal Britania Raya yang mulai berkarya pada 1969 itu tampil di Allianz Ecopark, kawasan wisata Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, di gelaran Judas Priest Live in Concert. Konser Judas Priest di Jakarta ini sekaligus menjadi penutup tur konser Firepower dunia mereka sebelum kembali ke Inggris.
Baca: Kenakan Batik, Tanda Terima Kasih Personil Judas Priest Bisa Konser di Indonesia
Di mega konser yang dipromotori Rajawali Indonesia Communication berasosiasi dengan JogjaROCKarta Festival itu, semangat begitu besar tampak di setiap wajah metalhead yang sejak lama menantikan Judas Priest datang ke Indonesia.
Sesuai jadwal, Judas Priest mulai bernyanyi tepat pukul 20.00.
Penantian panjang metalhead negeri ini muncul diatas panggung. Rob Halford (Vokal), Andy Sneap (Additional Gitar), Richie Faulkner (Gitar), Ian Hill (Bass) dan Scott Travis (Drum) tidak mau berlama-lama membiarkan para penggemarnya menunggu.
Judas Priest segera beraksi dan memainkan single hits mereka, 'Firepower'sekaligus judul album terbarunya yang dirilis medio Maret 2018.
Rob kembali menghentak panggung dan membuat para metalhead bersuka-cita setelah melantunkan 'Running Wild' dan 'Grinder'.
"Halo Indonesia, halo Jakarta. Are you ready?" kata Rob membuka salamnya. Meski usianya tak lagi muda, semangat dan enerji Rob seakan tetap muda.
Seperti tak memberikan para penggemarnya rehat, Rob kembali memimpin memainkan lagu-lagu hitsnya.
Selama 75 menit, Judas Priest memukau ribuan metalhead lewat 19 buah lagu. 'Ripper', 'Lightning Strike', 'Desert Plains', 'No Surrender' hingga 'Painkiller' menjadi segelintir lagu yang dimainkan Judas Priest.
Tidak hanya itu. Gitaris Glenn Tipton yang menderita parkinson bahkan ikut memainkan gitarnya di tiga lagu terakhir dari belasan lagu yang dibawakan di atas panggung megah tersebut.
Tak lupa, Judas Priest tetap menyertakan ciri khas yang selalu mereka bawa di setiap panggung, yaitu motor Harley Davidson.
Motor gede tersebut turut dibawa ke panggung saat memainkan lagu 'Hell Bent For Leather'. Malam pertemuan perdana Judas Priest dan ribuan penggemarnya di Indonesia ini terkesan seperti momen pertemuan keluarga yang sedang merayakan pesta besar bersama-sama dengan penuh suka-cita.
Para personel Judas Priest tampak begitu dekat dan hangat, seperti tak ada batasan antara penggemar dan idola. Afzan Raja (40-an), penonton sekaligus penggemar Judas Priest asal Jakarta, begitu senang bisa melihat aksi panggung Rob dkk. Band tersebut disukainya sejak Afzan masih muda.
Baginya, kehadiran Judas Priest ke Indonesia adalah kejutan. "Saya seperti bernostalgia dengan masa lalu saat melihat Judas Priest," kata Afzan yang melihat, Rob dkk tetap enerjik dan eksis berkarya meski usia para idolanya tersebut tidak lagi muda.
Chief Executive Officer (CEO) Rajawali Indonesia Communication, Anas Syahrul Alimi, mengatakan, megakonser perdana Judas Priest di Indonesia yang berlangsung meriah ini membuatnya juga semangat untuk kembali lagi mendatangkan para legenda musik dunia ke negeri ini.
Sebelum Judas Priest, Anas bersama timnya berhasil mendatangkan Dream Theater bermain dua hari diatas panggung 'JogjaRockarta 2017' dan baru saja menghadirkan Megadeth di 'JogjaRockarta 2018' pada akhir Oktober lalu, termasuk membawa diva pop dunia Mariah Carey tampil solo di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Setelah ini siapa lagi legenda musik dunia yang akan dibawa Anas ke Indonesia? Metallica? (WARTA KOTA/HERIBERTUS IRWAN WAHYU KINTOKO)