Borong Piala di FFI 2018, Ini Fakta Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak
Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak berhasil keluar sebagai juara umum Festival Film Indonesia (FFI) 2018.
Editor: Anita K Wardhani
Persis seperti judulnya, film ini terdiri atas empat babak: Perampokan, Perjalanan, Pengakuan Dosa, dan Tangisan Bayi.
Pada bagian pertama, kisah pilu Marlina bermula dari kedatangan perampok bernama Markus, kemudian disusul enam orang pengikutnya pada malam hari.
Saat Marlina hendak diperkosa, Marlina pun memenggal kepala Markus untuk membela diri.
Sementara bagian kedua menceritakan perjalanan Marlina yang ingin membawa kepala Markus ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian yang menimpanya.
Sayang, apa yang terjadi rupanya tidak sesuai harapan.
Di bagian ketiga, Pengakuan Dosa, Marlina harus menelan kenyataan pahit bahwa kantor polisi tidak langsung menangani kasusnya, terlebih karena kantor ini terletak di daerah terdalam Indonesia.
Pada bagian keempat, Marlina harus menghadapi situasi lain di rumahnya.
3. Keluar dari zona nyaman
Kalau biasanya film-film Indonesia lebih sering mengambil lokasi di tempat-tempat mainstream, maka film garapan Mouly Surya memilih mengambil lokasi yang demikian berbeda.
Sumba sebagai latar dipilih Mouly sebagai ajakan untuk keluar dari zona nyaman, karena ingin menunjukkan kepercayaan lain selain yang dianut mayoritas, yakni kepercayaan lokal Sumba, Marapu, yang muncul dalam filmnya.
Bukan hanya soal latar, genre Western yang diangkat Mouly dalam film ini juga menawarkan sesuatu yang lain.
Hal ini tampak dari hadirnya kuda, musik serta lagu daerah, padang sabana, yang menjadi simbol-simbol untuk menunjukkan genre Western.
Belum lagi dari segi cerita yang menggambarkan seorang perempuan di tengah kondisi serba penuh ancaman, bukannya panik dan menangis, melainkan memilih menyelamatkan diri dengan memenggal kepala sang pelaku.
4. Apreasi tinggi luar negeri