Ilmu Abadi Warisan Sang Ibu, Kisah Masa Kecil Titiek Puspa di Zaman Perang Jualan Air si Stasiun
Aktris Titiek Puspa mengaku belajar mandiri dari ibunya yang lama telah wafat.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris dan penyanyi gaek Titiek Puspa mengaku mendapat ilmu abadi warisan sang ibu yang diterapkannya sampai saat ini,
Momen Hari Ibu seolah mengingatkannya untuk belajar mandiri sesuai ilmu dari ibunya yang lama telah wafat.
Pelantun lagu Marilah Kemari itu mengaku, ibunya saat itu harus mengurus suami dan 12 anaknya.
Saat itu masih zaman perjuangan Indonesia untuk meraih kemerdekaan, Titiek Puspa mengaku keadaan ekonomi saat itu sangat sulit.
Untuk mencukupkan kebutuhan hidup sekeluarga, terpaksa ibunya harus membantu suami mencari nafkah sebagai pedagang.
Ibunya berjualan nasi, sedangkan dirinya juga pernah disuruh berjualan air di stasiun saat masih berusia lima tahun.
Baca: Selamat Hari Ibu, Sudahkah Bunda Sajikan Makanan Aman untuk Keluarga? Ini Trik Dari Ahli Gizi
"Dulu (ibu saya) ngurusin anak 12 sama suami, dan kita adalah orang miskin. Ibu saya jualan nasi, ngga taunya nurun kepada saya, kita juga sekarang jualan nasi, cuma namanya katering. Saya umur lima tahun sudah jualan air di stasiun. Disuruh ibu saya, kamu bawa ini, sana ke stasiun, jualan. Nanti kalau udah habis, datang lagi, zaman perang," kata Titiek Puspa.
Pengalaman masa kecil ini lah yang kelak membuat Titiek Puspa belajar soal kehidupan.
Saat ditemui di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (21/12/2018), Titiek Puspa menyadari bahwa perempuan harus bisa mandiri bahkan bila diperlukan membantu suami untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.
Selain itu, Titiek Puspa mengaku ibunya, juga mengajarkan selalu ingat kepada Tuhan dalam keadaan apa pun.