Herman Seventeen Meninggal Dunia, sang Istri Juliana Moechtar Tulis Ucapan Minta Maaf
Juliana Moechtar, Finalis Puteri Indonesia 2010 yang juga istri Herman Seventeen, mengungkap kabar meninggalnya sang suami dan memintakan maaf.
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka datang dari personel Seventeen.
Sang gitaris, Herman Sikumbang alias Herman Seventeen meninggal dunia dalam musibah bencana tsunami di Banten.
Selain Ifan Seventeen, Finalis Puteri Indonesia 2010, Juliana Moechtar juga mengabarkan sang suami, Herman Seventeen telah meninggal dunia.
Herman Seventeen menjadi korban tewas akibat tsunami di Banten bersama personel dan kru Seventeen lainnya.
Juliana Moechtar yang merupakan Finalis Puteri Indonesia 2010 dari Aceh itu menuliskan kalimat panjang dan foto Herman Seventeen, suaminya di akun Instagram.
Baca: Ifan Seventeen Kabarkan Herman Seventeen Meninggal Dunia Akibat Tsunami di Banten
Baca: Pilu, Istri Herman Gitaris Seventeen yang Meninggal di Tsunami Banten Histeris, Tanyakan Hal ini
Baca: Sehari Sebelum Tewas Dihantam Tsunami, Herman Seventeen Unggah Ini: Menemukanmu, Bernyanyilah
Penelusuran Tribunnews.com, Juliana Moechtar memang aktif memberikan kabar mengenai kejadian yang menimpa Seventeen tersebut sejak semalam Sabtu (22/12/2018).
Seperti mengucapkan duka cita atas meninggalnya Bani Seventeen dan Oki Wijaya kru Seventeen.
Juga meminta maaf karena tak bisa memberi keterangan banyak kepada warganet yang menanyakan perihal kondisi Seventeen kepadanya.
Termasuk mengabarkan kondisi suaminya, Herman Seventeen yang belum juga ditemukan saat itu.
Berikut ini isi unggahan Instagram update kondisi personel dan kru Seventeen yang diunggah Juliana Moechtar.
Terbaru, Juliana Moechtar megunggah foto suaminya dan mengabarkan berita duka atas meninggal dunia Herman Seventeen sekitar pukul 16.45 WIB.
"Inalillahi wainailaihi rojiun ... telah berpulang kerahmatullah suami saya tercinta @hermanseventeen ,
saya keluarga besar memohon maaf sebesar2nya jika selama ini suami saya ada khilaf dalam bentuk kata dan perbuatan,
mohon doanya untuk suami saya ya semoga ditempatkan di tempat mulia di sisi Allah SWT. Aamiin untuk rumah duka: komplek Dprri blok a4 no 49 kalibata.
Terimakasih."
Unggahannya tu langsung diserbu komentar dari rekan-rekan dan warganet yang mengucapkan bela sungkawa kepadanya.
fattah.alghani: Turut berduka cita uli, yg tabah ya... Mandum yg udep pasti meuwoe bak Allah
devi310: Turut berduka cita....smg alm ditempatkan ditmpt terbaik di sisi Allah SWT...aamiin...
dheena_bloom: Innalillahi wainnailaihi raji'un...yg sabar ya liii
rizalakbarazhari: Ka uli, yang sabar
frhassgv: Turut berduka cita, semoga di ampuni segala dosa dan di tempatkan di tempat terbaik
tariregitacahyan:i Turut berduka cita kk uli, yg tabah ya kak.
cha_moelthy: Yg sbar ya kak uli,semoga Amal ibdah nya diterima oleh Allah SWT,Aminn ya Rabb
billyariez: Alfaatihah
wahyunieeee: Innalillahi wainnailaihi rajiuun... turut berduka cita yang sedalam2nya, semoga almarhum @hermanseventeen , husnul khotimah, dimaafkan segala dosa dan khilafnya dan diterima segala amal ibadahnya dan semoga seluruh keluarga diberi ketabahan. Aamiin yaa Rabbal Aalamiin.. Uly... sabar yaah sayaang... suamimu org yang baik, inshaAllah mendapatkan t4 yg terbaik di sisi Allah SWT. Aamiin
arsya.andraInnailaihiwainalillahirojiun kak uli
Sebelumnya diberitakan, grup band Seventeen dan kru menjadi korban bencana tsunami di Banten saat tengah mengisi pada Sabtu (22/12/2018) pukul 21.27 WIB.
Faktor penyebab tsunami masih dilakukan penyelidikan oleh BMKG untuk mengetahui secara pasti.
Kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama.
Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami yang terjadi tiba-tiba yang menerjang pantai.
BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya.
Kabar terakhir menyebutkan jika jumlah korban meninggal sementara adalah 168 jiwa.
Petugas masih terus melakukan evakuasi korban tsunami Pantai Anyer.
Di antaranya sejumlah desa di kawasan pantai Pandenglang, mulai dari Tanjung Lesung sampai Sumur di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.
(Tribunnews.com/Chrysnha)