Istri Herman Seventeen Ungkap Firasat Buruk sang Mertua Sebelum Almarhum Ditemukan
Juliana Moechtar menuturkan jika sebelum jasad sang suami ditemukan usai tsunami Banten, Sabtu (22/12/2018) malam, ayah Herman sudah memiliki firasat
Editor: Malvyandie Haryadi
Juliana Moechtar, istri Herman gitaris Seventeen mengungkapkan jika sebelum suaminya berangkat untuk mengisi acara di Tanjung Lesung Beach Resort, Pandeglang, Banten, Sabtu (22/12/2018) kemarin, ia sempat berkali-kali diajak untuk ikut dalam acara tersebut.
Menurutnya Herman Seventeen sempat mengajaknya sampai empat kali ajakan, tetapi ia tolak karena masih ada syuting sinetron yang harus ia jalankan.
Terlebih dirinya juga memikirkan kondisi kedua putranya yang masih kecil jika harus berpergian jauh.
"Jadwal Seventeen ini setiap minggunya padat, jadi saya bilang tahun baru mau sama-sama, tapi karena tahun baru jadwalnya di Kalimantan, dan perjalananya jauh, dan cuma satu hari, jadi dia memutuskan yang di Tanjung Lesung ini."
"Dia kabarin seminggu yang lalu, 'Hun, tanggal 21, 22 libur nggak?' Dia ngomong gitu. Saya bilang, 'enggak bisa kan lagi syuting,' 'oh'. Tiga hari menuju tanggal segitu tanya lagi, 'hun, pergi nggak ke Tanjung Lesung?',"
"Dia itu pengin banget satu keluarga itu ikut dia, pengin banget, satu hari mau berangkat dia nanya lagi, 'hun yakin nggak ikut?' dia ngomong gitu," ungkap Juliana saat ditemui Grid.ID di komplek DPR-RI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (23/12/2018).
Setelahnya Uli sapaan akrabnya kembali menolak ajakan Herman Seventeenkarena ia harus menuntaskan proses syutingnya itu.
Sebelumnya juga Herman sempat mengajak anak-anaknya untuk bermain terlebih dahulu sebelum ia berangkat ke Tanjung Lesung.
"Dia satu hari itu sama-sama anak-anak. Ke mall bawa anak-anak, cerita-cerita. Sampe rumah, di kamar cuma cerita aja, dimana anak-anak nanti, sekolahnya," jelasnya.
Lalu pada pagi hari, Herman langsung pergi pamit untuk manggung di acara itu, tetapi sempat mengisi acara terlebih dahulu di kawasan BSD.
"Sampai besoknya pagi, hari Jumat, dia mandi, pamit bawa baju sekalian, karena malam sabtunya dia main di BSD, manggung. Dia pamit enggak akan pulang lagi," tambahnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam konferensi pers yang dilaksanakan pukul 02.00 WIB dini hari tadi, menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami.
BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.