Adri Manan Bersama Puluhan Pesulap Blusukan Tuk Menghibur Korban Gempa Lombok dan Palu
Dampak gempa tsunami yang begitu dahsyat tentu tidak hanya menimbulkan kerugian material tapi juga
Penulis: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dampak gempa tsunami yang begitu dahsyat tentu tidak hanya menimbulkan kerugian material tapi juga dampak psikologis yang berat buat anak-anak. Konon gempa tsunami yang menimpa masyarakat Palu dan Lombok membuat anak-anak paranoid.
Melihat kenyataan pahit tersebut Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menghibur anak-anak korban tsunami dengan menghadirkan para pesulap dari beberapa daerah di Indonesia.
Para pesulap itu seperti Afriza dari Batam, Ezha dan Syawal dari Kendari, Ocky Fummo dan John Silombo (Purwokerto) Azwar (Makassar ), Chicko (Lampung), Hengky (Banten), Briyan (Bogor), Hanes (Lombok), Win (Tangerang), Eghie (Tegal) dan Mario (Palu).
"Saya salut sama teman- teman pesulap yang mau terjun ke lokasi gempa dengan fasilitas sederhana tidur di rumah warga setempat dan makan makanan masakan seadanya oleh tuan rumah, padahal mereka adalah pesulap terbaik dengan bayaran show yang lumayan tapi mereka rela meninggalkan job puluhan juta show natal dan tahun baru demi kegiatan sosial ini," ujar Adri Manan pesulap senior yang dipercaya Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia menjadi koordinator pesulap untuk blusukan para korban Gempa di Lombok dan Palu.
Untuk dapat menghibur anak-anak korban gempa tsunami, para pesulap muda mau berjibaku untuk mencapai tempat lokasi gempa yang bakal dihiburnya.
Adri Manan mengungkapkan kondisi anak-anak korban gempa yang traumatik. Karenanya, para pesulap tidak sekedar menghibur tapi juga mengembalikan kepercayaan diri ratusan anak-anak yang trauma psikis.
"Sebagian besar anak-anak di Palu paranoid, takut kalau kembali tinggal dirumah. Mereka maunya tinggal di pengungsian," ujar Suami Rani penyanyi lagu-lagu kenangan ini.
Sementara Rani yang menemani sang suami ketika menghibur anak-anak korban tsunami, "Dampak dari trauma Healing melalui sulap sangat bagus sekali, anak-anak senang banget. Mereka bisa tertawa lepas, jadi bisa menghilangkan sejenak kesedihan dan kemurungan mereka.
Dalam sulap juga diselipkan tips-tips saat mengalami gempa harus bagaimana. Jadi anak-anak benar-benar fokus mendengarkan dan mengikuti acara yang kita gelar," ujar Rani.
Selama satu bulan menjadi relawan penghibur, Rani mengaku banyak hikmah yang bisa diambil.
"Kita jadi merasakan betapa menderitanya korban tsunami, mereka tidur seadanya. Bahkan ketika kita menghibur mereka dengan sulap, mereka duduk di atas tanah tanpa alas. Saking minimnya kebutuhan sehari-hari mereka," kata Adri.
Adri mengaku salut atas jiwa sosial yang tinggi dari para pesulap, meski menghadapi gempa dan naik turun motor kapal untuk bisa menghibur. Menghibur anak-anak korban gempa di Lombok. "Bayangin, lagi seru seru nya menghibur anak-anak tiba-tiba ada gempa. Ya, bubar semua, lari tunggang langgang," kata Adri Manan menirukan ucapan para pesulap yang terkenal gempa di Lombok (*)