Perubahan Tubuh Jupiter Fortissimo Setelah Bebas dan Kembali Terjerat Narkoba
Ditemui di Direktorat Reserse Narkoba, Polda Metro Jaya dengan wajah tertutup, tubuh Jupiter Fortissimo memang terlihat gemuk.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Pesinetron Jupiter Fortissimo mengaku menggunakan narkotika jenis sabu dengan alasan untuk daya tahan tubuh.
Jupiter Fortissimo diketahui baru keluar dari bui sekitar lima bulan setelah ditangkap dengan kasus yang sama pada Mei 2016.
Pria berusia 37 tahun tersebut diketahui memiliki 0.47 gram berat bruto sabu pada Senin (11/2/2019) saat ditangkap di rumah indekost di kawasan Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Ditemui di Direktorat Reserse Narkoba, Polda Metro Jaya dengan wajah tertutup, tubuh Jupiter Fortissimo memang terlihat gemuk.
Tubuhnya terlihat berisi, apalagi perutnya juga terlihat membuntal sama seperti saat tim Grid.ID jumpai pada Oktober lalu.
Jupiter saat ditemui di kawasan Kapten Tendean pada Selasa (9/10/2018) lalu mengatakan memang ia gemuk karena bahagia terbebas dari penjara.
"Bisa lihat sendiri lah. Seperti ini lah hasilnya," ujarnya saat itu sambil mengelus perutnya.
"Ya, saya akhirnya lebih memaknai hidup dan menghargai keluarga, uang, waktu, pekerjaan," sambungnya.
Baca: Tertunduk Malu, Jupiter Fortissimo Menyesal Kembali Terjerat Narkoba
Pada saat itu, Jupiter pun mengaku kalau kehidupannya setelah bebas dari penjara sangat bahagia karena ia tak lagi melakukan rutinitas harian yang membuatnya menderita selama dua tahun lamanya.
"Iya, karena tidurnya enak sekarang di spring bed. Dulu di lantai, dilewati orang," ujar Jupiter.
"Kalau misalnya jamnya apel harus bangun, sekarang kembali ke keluarga dan kembali kepada orang-orang yang saya kasihi," ceritanya.
Jupiter pun mengaku menggemukkan badannya karena banyak orang yang mengatainya ia sakit selama mendekam di penjara.
"Memang sengaja sih, saya gemukin biar semua orang tahu bahwa berita yang mengatakan bahwa gue sakit, itu cuman rumor. Saya sembuh, saya sehat dan saya enggak sakit," tutupnya pada saat itu.
(Grid.ID, Ria Theresia Situmorang)