Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Cerita Kakek Reino Barack, Omar Barack Ternyata Tokoh Samarinda yang Anti-Belanda

Tak disangka, kakek Reino Barack, Omar Barack adalah tokoh dari Samarinda zaman kolonial yang anti terhadap Belanda. Ini kisahnya.

Editor: Sri Juliati
zoom-in Cerita Kakek Reino Barack, Omar Barack Ternyata Tokoh Samarinda yang Anti-Belanda
Dok. MUHAMMAD SARIP
Gambar Kakek Reino Barack, Omar Barack tercantum dalam buku tentang sejarah perjuangan melawan Belanda di Kota Samarinda 

Tak disangka, kakek Reino Barack, Omar Barack adalah tokoh dari Samarinda zaman kolonial yang anti terhadap Belanda. Ini kisahnya.

TRIBUNNEWS.COM - Kabar pernikahan artis Syahrini dan pengusaha Reino Barack, masih jadi perbincangan khalayak.

Terlebih setelah keduanya menggelar jumpa pers dan mengonfirmasi beberapa tuduhan yang mengarah pada keduanya.

Kabar terbaru, datang dari keluarga Reino Barack.

Reino Barack yang berdarah Jepang itu, ternyata masih ada sangkut-pautnya dengan Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Reino Barack dalam jumpa pers di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (10/3/2019).
Reino Barack dalam jumpa pers di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (10/3/2019). (WARTA KOTA/ARIE PUJI WALUYO)

Baca: Pakar Ekspresi Ungkap Reino Barack Kini Berada di Bawah Kendali Syahrini

Baca: Naomi Indigo Sebut Luna Maya Sudah Tak Galau Lagi Hadapi Kenyataan Reino Barack Nikahi Syahrini

Baca: Syahrini Ungkap Pernikahannya dengan Reino Barack Tak Akan Terlaksana Tanpa Andil Orang-Orang Ini

Tidak banyak yang tahu, jika kakek Reino Barack adalah tokoh Samarinda zaman kolonial yang anti terhadap Belanda.

Dalam catatannya, peneliti sejarah muda Kota Samarinda, Muhammad Sarip mengatakan, ayah Reino adalah Rosano Barack.

Berita Rekomendasi

Rosano merupakan putra kedua dari Omar Barack.

Omar Barack, kakek Reino Barack lahir di Samarinda tahun 1917.

"Omar Barack lahir di Samarinda, orang tua dan paman-pamannya Omar merupakan tokoh Kampung HBS (Pasar Pagi) serta pengurus organisasi Sarekat Islam."

"Moyang mereka berasal dari tanah Banjar di selatan Kalimantan," katanya.

Pada usia 22 tahun, lanjut Sarip, Omar kuliah di Wasseda University Tokyo, Jepang.

Itu terjadi pada 1939 atau tiga tahun sebelum Jepang menduduki Nusantara.

Ketika Perang Asia Timur Raya berkecamuk 1941, Omar Barack menjadi penyiar Radio Tokyo.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas