The Sounds Project Vol. 4 “Festival dari Generasi Muda, dan untuk Generasi Muda”
Mereka semua berhasil menggetarkan panggung P6, Area Parkir yang disulap menjadi area konser menambah panasnya suasana.
Editor: Content Writer
The Sounds Project Vol. 4 telah sukses terlaksana terlihat dari sold out- nya tiket yang terjual. Dalam waktu dua hari, The Sounds Project berhasil membawa sekitar 12.000 orang penikmat dan penggila musik untuk berpesta pada hari Jumat, 22 Maret dan Sabtu, 23 Maret 2019.
Pada hari pertama perhelatan The Sounds Project Vol. 4 dibuka oleh penampilan musisi folk yang sudah cukup senior, Adhitia Sofyan di atas stage The Sounds Project X Authenticity di P6.
Selain Adhitia Sofyan, beberapa musisi lintas genre juga ikut meramaikan panggung P6 seperti Kurosuke, Bam Mastro, Mocca, Reality Club, dan penampilan grup soulful jazz asal taiwan Sunset Rollercoaster, lalu ditutup dengan set manis oleh duo DJ pelestari music dansa Indonesia Diskoria Selekta.
Mereka semua berhasil menggetarkan panggung P6, Area Parkir yang disulap menjadi area konser menambah panasnya suasana, jarak antara penonton dan musisi yang tidak terpisah barikade membuat atmosfer keintiman begitu terasa.
Stage utama The Sounds Project Stage yang berada di P7 sudah padat sejak sore hari karena ada quartet idola remaja ibukota HIVI! yang didaulat sebagai pembuka, dilanjut oleh solois muda baru nan-jenius Pamungkas, lalu ada unit pop White Shoes and The Couples Company, disambung oleh penampil-penampil yang namanya sangat melekat di lifestyle festival ibukota yaitu Kunto Aji dan Maliq & D'essentials.
Setalah maliq, penonton terbukti sangat bernostalgia dalam set Project Pop, yang setelahnya ditutup dengan sangat manis oleh penampilan Fourtwnty.
Menyaksikan band yang tampil di stage utama The Sounds Project adalah mimpi indah yang menjadi nyata untuk sebagian besar penikmat musik yang hadir.
Berlanjut ke hari kedua pagelaran The Sounds Project Vol. 4 yang tidak kalah padatnya dengan hari pertama, wanita cantik dengan suara emasnya, Danilla, sukses mengundang para audience yang didominasi kaum adam untuk memenuhi area stage P6. Kemudian dilanjutkan oleh unit rock asal tangerang dan yogyakarta The Cat Police & Grrrl Gang.
.Feast sebagai nama yang sedang panas-panas nya dikalangan anak muda saat ini berhasil “membakar” stage The Sounds Project saat itu, mereka yang dengan spesialnya mengajak Fauzan Lubis (Vokalis Sisitipsi) untuk tampil bersama.
Seakan sedikit diistirahatkan, tempo dilambatkan oleh “dakwah” dari musisi folk Jakarta Jason Ranti.
The Upstairs tak mau kalah dengan kejutannya yang membawa David Bayu (Vokalis Naif) naik ke atas panggung untuk menyanyikan tembang sidestream legendaris “Matraman”, lalu ada Naif dengan repertoar hitsnya yang tak lekang oleh waktu, dan ditutup dengan band dirty jazz asal Jakarta, Sisitipsi. dengan tembang rakyat andalan mereka, Alkohol.
Beralih ke panggung P7, The Sounds Project dibuka dengan musik magis yang sukses menyihir para audience dari Stars & Rabbit.
Kemudian disambung oleh unit hard rock asal bandung The SIGIT, lalu Barasuara memberikan penampilan special berkolaborasi dengan seniman visual ternama Indonesia, Isha Hening, audience dimanjakan oleh pengalaman audio dan visual yang luar biasa di set Barasuara.
The Adams menggeber crowd dengan tembang-tembang andalan mereka dari album teranyar Agterplaas. Belum selesai sampai disitu saja Summer Salt sebagai salah satu penampil internasional yang cukup spesial, berhasil memberikan usa-beach-summer-vibes untuk para audience mereka di Indonesia.