Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Kerusakan Otak Akibat Kecanduan Minum Alkohol

Otak tetap merasakan efek minuman keras ini hampir selama enam minggu setelah meminumnya.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Kerusakan Otak Akibat Kecanduan Minum Alkohol
Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Sakit kepala, rasa sakit pada tubuh, dan kelelahan yang disebabkan minum alkohol biasanya hilang setelah hari berikutnya.

Walau begitu, dampak minum alkohol terhadap otak tidak demikian. Otak tetap merasakan efek minuman keras ini hampir selama enam minggu setelah meminumnya.

Dalam sebuah studi terbaru para ilumuwan menemukan dalam pemindaian otak pada pecandu alkohol pada materi putih (substansi alba), bagian otak yang mengandung saraf, terus berubah setelah lebih dari sebulan dalam keadaan sadar.

Baca: Air Kencing Berbusa, Bisa Jadi Anda Punya Masalah Kesehatan

Baca: Tidur Telanjang dan Manfaatnya Bagi Kesehatan

Baca: 7 Bahan Alami Bantu Perokok Hentikan Kebiasaan Buruknya

Hasil ini diperoleh peneliti dari Spanish Institute of Neuroscience dan Central Institute of Mental Health di Jerman setelah memindai sebanyak 90 otak pria alkoholik.

Para pecandu ini dilarikan ke rumah sakit akibat masalah minum minuman keras mereka, dan para peneliti juga membandingkan otak mereka dengan otak 36 pria yang bukan pecandu alkohol.

Peneliti tahu bahwa minum alkohol dapat mengubah cara saraf berkomunikasi di otak.

Tetapi mereka baru sadar jika perubahan itu terus berlanjut walaupun orang tersebut telah berhenti minum.

Kerusakan otak pada pecandu alkohol/daily mail
Berita Rekomendasi

Meskipun minum minuman beralkohol membuat seseorang menjadi lebih 'bahagia', terlalu sering mengonsumsinya tentu akan mengalami kerusakan otak.

Jika kerusakan otak terjadi, itu artinya kita sakit berat. Terutama pada bagian yang mengendalikan pikiran serta gerakan.

Pemindaian menunjukkan adanya aktivitas listrik yang secara signifikan lebih sedikit pada otak peminum dibandingkan dengan peminum teh, bahkan setelah dua minggu tidak mengonsumsi alkohol.

Parahnya lagi, perubahan itu masih terus berlanjut bahkan setelah enam minggu tanpa minum alkohol, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Psychiatry. 

Baca: Aktivitas Agung Hercules di Luar Rumah Sakit, Ternyata Tetap Kerja Meski Idap Kanker Otak

Para peneliti mengatakan temuan mereka bertentangan dengan gagasan konvensional bahwa kerusakan akibat alkohol berhenti ketika minum berakhir.

Dr. Santiago Canals, salah satu penulis studi, mengatakan, "Sampai sekarang, tidak ada yang bisa percaya bahwa tanpa alkohol, kerusakan di otak akan berlanjut."

Dua area yang paling parah terkena dampak, scan menunjukkan, adalah hippocampus dan prefrontal cortex.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas