Lola Amaria Filmkan Perjalanan Hidup Atlet Pemanjat Tebing, Aries Susanti Rahayu
Film 6,9 Detik akan diputar di seluruh bioskop Indonesia di akhir September 2019.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Begitu meraih medali emas di ajang Asian Games 2018 Jakarta-Palembang pada dua nomor final kategori Speed Relay Putri dan Speed Relay di akhir Agustus 2018, nama Aries Susanti Rahayu menjadi perbincangan banyak orang.
Prestasi Aries Susanto Rahayu meraih medali emas semakin terbuka lebar setelah Asian Games 2018 dan namanya semakin dikenal.
Namun siapa sangka, masa lalu kehidupan atlet nasional cabang olahraga panjat tebing tersebut begitu pilu. Jauh sebelum dikenal, ia bahkan kerap diremehkan banyak orang.
"Masa lalu Aries Susanti Rahayu ini memprihatinkan. Tinggal di kampung yang tanahnya tandus, kering dan panas, hingga ditinggalkan ibunya yang menjadi tenaga kerja di Arab Saudi," kata Lola Amaria (41), sutradara dan bintang film ternama, berbincang kemarin.
Aries Susanti Rahayu pernah berjanji pada dirinya sendiri, kelak jika mendapatkan medali emas, ia akan memulangkan ibunya supaya tidak lagi bekerja di Arab Saudi.
Benar, kata Lola Amaria, Aries Susanti Rahayu mengajak pulang ibunya untuk kembali tinggal bersama dengannya di Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Meski masa lalunya hidup penuh keprihatinan, Aries Susanti Rahayu mampu membuktikan dirinya dan mampu mengubah kehidupannya menjadi lebih baik.
Kisah hidup Aries Susanti Rahayu yang menginspirasi banyak orang itu menarik Lola Amaria untuk mengangkat cerita tersebut ke layar lebar.
Setelah Lima (2018) yang salah satunya dibintangi oleh bintang film cantik Prisia Nasution, Lola Amaria kini menantikan film tentang hidup Aries Susanti Rahayu tersebut diputar di bioskop negeri ini.
Lola Amaria memberi judul film garapan terbarunya dengan 6,9 Detik. Mengapa judul tersebut yang dipilih Lola Amaria?
"6,9 Detik itu waktu yang dicetak Aries Susanti Rahayu di ajang Asian Games 2018," kata Lola Amaria berbincang santai di Restoran Nasi Pedes, Jalan Cipete Raya, Jakarta Selatan.
Di Asian Games 2018, pesta olahraga para atlet se-Asia tersebut, Aries Susanti Rahayu menyumbang 2 medali emas dari panjat tebing untuk Indonesia.
Tidak hanya 2 medali emas untuk negaranya, catatan waktu 6,9 detik dari dua kategori speed climbing performa dengan dinding setinggi 20 meter itu membuat Aries Susanti Rahayu mampu memecahkan rekor dunia panjat tebing.
Baca: Tenar di Musik Gambus, Kini Sabyan Main Film: Ibaratnya Kami Gitar Murah, Tapi Dimainkan dengan Baik
"Kisah hidup dan prestasi Ari Susanti Rahayu sangat menginspirasi. Itu alasan mengapa saya tertarik mengangkat kisah hidupnya ke film 6,9 Detik," kata Lola Amaria.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.