Kenapa Anak Jadi Pembangkang? Bisa Jadi karena Orangtua Memaksakan Kehendaknya
Bermain merupakan kegiatan yang paling efektif untuk mengoptimalkan potensi anak di usia balita.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRiBUNNEWS.COM, JAKARTA — Bermain merupakan kegiatan paling efektif untuk mengoptimalkan potensi anak di usia balita.
Dengan bermain, suasana hati anak menjadi gembira sehingga proses penerimaan informasi yang dilakukan saat bermain dengan orangtua jadi lebih mudah diserap.
Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak, Dr. dr. Soedjatmiko, SpAk, MSi menyebutkan belajar sambil bermain dapat meningkatkan daya ingat, analisis, kecerdasan, dan rasa percaya diri anak.
Baca: Yang Disarankan untuk Orangtua Apabila Anak Sudah Menggunakan Gadget
“Bermain ditambah dengan merangsang sel otak, fungsi otak harus dengan pujian dan kasih sayang setiap hari sehingga anak mudah mengingat dan menyimpan pelajaran,” papar dr. Soedjatmiko saat ditemui di peluncuran fitur Teman 123 dalam aplikasi Ibu dan Balita di Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/6/2019).
Baca: Tidur Telanjang dan Manfaatnya Bagi Kesehatan
Baca: Kabarnya Enggak Lama Lagi Menikah, Lulu Tobing Minta Doa
Baca: Dampak Buruk Membersihkan Lidah Menggunakan Sikat Gigi
Tapi jangan paksakan anak memainkan sesuatu yang dimau orangtua jika anak sudah memberikan tanda-tanda tidak mau memainkan permainan tersebut.
Pemaksaan kepada anak ternyata dapat membentuk sikap yang pembangkang pada anak segera sehingga segera ganti permainan lain untuk menjaga mood anak.
“Ketika anak sedang tidak mau bermain jangan dipaksa, nanti akan menciptakan anak yang melawan atau memberontak karena dipaksakan,” kata dr. Soedjatmiko.
Dr. Soedjatmiko juga menyebutkan saat bermain mood orangtua juga sangat mempengaruhi anak karena anak bisa merasakan jika orangtua sedang tidak asyik diajak bermain.
“Intinya saat orangtua moodnya baik mood anak juga akan baik,” pungkas dr.Dr. Soedjatmiko.