Istri Agung, Mira juga menyatakan hal serupa. Ia justru sangat terbantu dengan kehadiran BPJS. Dengan demikian, ia tak perlu merasa gengsi meski suaminya berstatus sebagai artis.

Baca: Perawatan Wajah di Salon, Andika Mahesa: Gua Peduli Sama Ketampanan Gua

Baca: Kata Polisi Vicky Prasetyo Belum Jadi Tersangka Atas Laporan Angel Lelga

"Nah kita harus menempuh jalan medis untuk memperoleh kesembuhan itu ya, itu sebagai sarana saja BPJS yang sangat membantu," ujar Mira.

Baca: Dulu Tegar Septian Hidup Susah sebagai Pengamen Jalanan, Beranjak Dewasa Persoalannya Kian Kompleks

Ia mengaku tadinya hanya sekadar mendukung program BPJS Kesehatan. Namun, kini ia betul-betul merasakan manfaatnya.

Ia pun berterima kasih karena program BPJS bisa menghemat biaya pengobatan sang suami.

"Tadinya kita hanya mendukung sebagai masyarakat yang menjalankan program pemerintah dan ternyata berkahnya kepakai banget sama kita ya, alhamdullilah banget bantuan pemerintah yang berupa BPJS ya," kata Mira.

Apa itu glioblastoma

Setelah berjuang melawan glioblastoma atau kanker otak, Agung Hercules meninggal dunia, Kamis (1/8/2019) sore.

Agung Hercules sempat menjalani berbagai rangkaian penyembuhan seperti operasi pengangkatan kanker.

Perubahan fisik Agung Hercules pun sangat terlihat dari foto-foto dan video terakhirnya yang memperlihatkan tubuhnya yang lebih kurus dan kepalanya yang menjadi botak.

Adapun kanker otak yang dialami Agung Hercules ini bisa terbilang akut karena sudah masuk ke stadium empat.

Seperti dilansir dari Healthline, kanker otak jenis glioblastoma seperti yang dialami Agung Hercules ini merupakan jenis tumor otak yang sangat agresif di dalam otak.

Awalnya sel-sel gila tersebut tumbuh tidak terkendali sehingga membentuk tumor.

Jenis kanker ini beresiko besar terjadi pada pria yang berusia lebih dari 50 tahun dan kebanyakan terjasi di Asia.

Baca: Agung Hercules Meninggal karena Kanker Otak, Istrinya Sempat Titip Sarang Semut dari Papua

Penyakit ini juga akan menimbulkan hilang ingatan, bermasalah ketika berbicara, lemah otot, penglihatan kabur dan kehilangan selera makan, bahkan kejang.

Gejala lain yang ditunjukkan adalah rasa sakit ketika bagian otak ditekan, kemudian sakit kepala berlebih, mual dan muntah, lemah pada satu bagian tubuh.