Iis Sugianto Merasa Nama Baiknya Tercoreng Setelah Dipanggil KPK Jadi Saksi Kasus Pencucian Uang
Walau berhasil melewatkan proses pemeriksaan KPK, Iis Sugianto merasa nama baiknya tercoreng karena pemanggilan KPK identik dengan hal negatif.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi senior Iis Sugianto menceritakan perasaannya saat menjadi saksi di KPK terkait kasus pencucian uang yang melibatkan mantan Direktur Utama PT Mugi Rekso Abadi, Soetikno Soedardjo.
Iis Sugianto menjadi saksi karena ia menjual rumahnya rumahnya senilai Rp 8,7 miliar kepada Emirsyah Satar, mantan Direktur Utama Garuda Indonesia yang pernah disuap oleh Soetikno Soedardjo.
Walaupun deg-degan pada pemeriksan 13 Agustus 2019 lalu, Iis Sugianto mencoba kooperatif menjawab pertanyaan yang diberikan Tim KPK kepada dirinya.
Baca: Bayi Meninggal di Dalam Ember dengan Mulut Tersumpal Kain, Ibu yang Melahirkannya Masih Bungkam
"Iya dong (deg-degan) ditanya-tanya, yang kedua ditanya itu ternyata kasusnya berubah jadi pencucian uang dan harus ada tanda tangannya, saya manut aja kooperatif apalagi saya membantu negara," kata Iis Sugianto saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Sabtu (31/8/2019).
Saat menerima surat pemanggilan pun sebenarnya Iis Sugianto sudah merasa deg-degan.
Walaupun yakin tidak terlibat pada kasus tersebut, namun ketakutan dari pihak keluarga membuat pelantun ‘Jangan Sakiti Hatinya’ ini jadi semakin deg-degan.
"Pas baca itu saya agak deg-degan, oh rumah yang dijual gak perlu takut malah yang takut orang tua saya, keluarga saya. Soal nama kan, segalanya kita kan harus jaga tapi kita juga harus mengikuti hukum yang ada," ungkap Iis Sugiarto.
Baca: Kasus Pembunuhan 4 Bersaudara di Banyumas, Edi Pranoto Selamat karena Tak Tinggal Bersama Misem
Walaupun berhasil melewatkan proses pemeriksaan dengan lancar, namun Iis Sugianto merasa nama baiknya tercoreng karena pemanggilan KPK identik dengan hal negatif.
"Nama lah, itu mahal sekali. Dan saya protes sama mereka, 'mas tau nggak karena dipanggil gini, nama saya jadi tercoreng' tapi kata mereka kan sesuai dengan UUD, dan ini SOP nya begini," papar Iis Sugianto.