Kok bisa? Ya karena studio tersebut dadakan.

Setiap kali hendak membuat konten baru untuk akun YouTubenya, ruangan itu segera disulap sebagai studio.

"Saya bikin studio dadakan itu sendirian. Gagang tripodnya aja dari gagang spion yang bisa berputar. Bawahnya saya ambil bahan dari pabrik," lanjut Mas Alip.

Di balik kesan minimalis, penampilan Mas Alip selalu maksimal.

Penontonnya pun mulai menikmati petikan gitarnya, tak peduli poster di belakangnya.

Meski demikian, toh pujian tetap mengalir di kolom komentar akun media sosial YouTube Alip_Ba_Ta, Instagram @alip_njancuki hingga Facebook Alip Ba Ta.

Penggemar Mas Alip bukan musikus biasa.

Sebut saja di antaranya Fun Two, Alexandr Misko, Uncle Igor, sampai gitaris Avenged Sevenfold, Synyster Gates memberi pujian kepadanya.

Uniknya, hanya segelintir saja komentar yang dibalas Mas Alip.

Bahkan, Mas Alip lebih sering memberikan tanda likes kepada komentar yang ia sukai tanpa membalas dengan kata-kata.

Menanggapi banyaknya pujian kepadanya, pria yang bekerja sehari-hari sebagai operator foreklift di salah satu perusahaan di Cakung, Jakarta Timur, itu mengaku biasa saja.

Sebenarnya, Mas Alip tak terlalu berminat mengejar popularitas bahkan melambungkan namanya menjadi selebritis.

"Saya biasa saja, kebisaan saya begini bukan apa-apa tanpa Tuhan," aku Mas Alip kepada Tribunjakarta.com di tempat kerjanya.

"Ini pemberian-Nya. Apa sih yang perlu saya banggakan? Ini karunia Tuhan, bukan karena saya hebat," ia menambahkan.