PBNU Gandeng Sutradara Livi Zheng Garap Film "The Santri" Angkat Santri Indonesia Sampai AS
"Ketika diminta menyutradarai film 'The Santri', sebuah kebanggaan. Sejarah Indonesia tidak lepas dari sejarah santri. Lalu ini mengangkat keragaman
Editor: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Ketika diminta menyutradarai film 'The Santri', sebuah kebanggaan. Sejarah Indonesia tidak lepas dari sejarah santri. Lalu ini mengangkat keragaman budaya Indonesia," tutur wanita cantik Livi Zheng dalam konferensi pers produksi film "The Santri", Senin (9/9/2019) di Kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta.
Film yang produksinya bekerja sama dengan pihak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut diperankan Gus Azmi, Veve Zulfikar, Wirda Mansur dan Emil Dardak.
Ketika ditanya apakah Livi Zheng juga akan ikut ambil bagian sebagai pemain seperti di sejumlah film dia sebelumnya, Livi Zheng mengaku belum memutuskannya karena masih berdiskusi dengan tim produksi.
Menurut Livi Zheng, syuting akan berlangsung di Indonesia dan Amerika Serikat mulai Oktober mendatang. Film diprediksi tayang pada April 2020.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengatakan, "The Santri" bisa menjadi media dakwah dalam konteks pendidikan, budaya dan akhlak sekaligus sarana memperkuat, memperkokoh Islam di Nusantara.
"Ciri khas Islam Nusantara, Islam yang harmonis dengan budaya, kecuali budaya yang bertentangan dengan syariat. Melalui film ini kita dakwahkan Islam yang santun, menjadikan Indonesia kiblat peradaban bukan kiblat solat ya," terang Ketum PBNU Said Aqil Siroj didampingi Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini.
Kemudian, mengenai alasan menggandeng Sutradara Livi Zheng, PBNU mengatakan, terlepas dari pembicaraan banyak orang, jaringan Livi Zheng di Hollywood yang diyakini luas menjadi salah satu alasannya.
Selain itu, sosok Livi Zheng yang muda diharapkan bisa menghasilkan karya yang cocok untuk para milenial, tidak hanya di Indonesia tetapi dunia.
Komposer Purwacaraka juga terlibat dalam film tersebut. Saat ini, Purwacarakan mengaku masih berdiskusi dengan sejumlah pihak terkait indentitas Ke-Indonesia-an seperti apa yang akan ditonjolkan dalam film "The Santri" lewat musik pengiringnya.
"Kita nanti akan lihat, masih harus berdiskusi sejauh mana identitas muncul agar pas di market. Intinya semua yang bermaksud baik untuk kemajuan Indonesia harus saya support," pungkas Kompuser Purwacaraka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.