TRIBUNNEWS.COM - Senin-Selasa (23-24/9) mahasiswa sudah secara tegas menyuarakan tuntutannya, yakni pembatalan Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi hasil revisi dan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana ( RKUHP) lewat aksi di gedung MPR/DPR dan berbagai lokasi lain.

Tak cuma mahasiswa.

Mahasiswi juga turun.

Pasal di RKUHP emang banyak yang nyeleneh.

Salah satunya adalah larangan wanita pulang malam karena bekerja dan terlunta-lunta di jalan yang bisa dikenakan denda Rp 1 juta.

Ini artinya ketika kaum hawa yang masih di jalan melebihi jam yang ditentukan akan terkena sanksi.

Masih ada juga sejumlah pasal yang ngerugiin cewek, seperti Pasal 470-472, atau Pasal 467.

Baca: Sosoknya Curi Perhatian, Sisi Lain M Atiatul Muqtadir, Suara Ketua BEM UGM Saat Ngaji Bikin Takjub

Sayang, aksi para mahasiswi malah tereduksi sebagai objek aja oleh sejumlah orang.

Beberapa kicauan viral di Twitter misalnya, malah muji-muji mahasiswi cantik yang rela demo, bukan apa yang mereka suarakan.

Salah seorang mahasiswi yang fotonya berdemo cuma disebut “cantik” di media sosial, Livia Ellen, bersuara.

Mahasiswi Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia angkatan 2016 ini, angkat bicara melalui sebuah kicauan yang diwakili sobatnya.

Livia kecewa orang-orang cuma melihatnya sebagai objek, bukan membahas apa yang ia suarakan.

“Sejumlah orang ngeshare foto gue sebagai objek, bukan topik yang ditulis di poster yang jadi objek. Kecewa sih,” katanya.

“In the other hand, kalau soal posting yang gue share di IG gue dan jadi viral bonus aja apa yang mau disuarakan bisa dibaca orang-orang,” lanjutnya.