Tak Lagi Diam, Pangeran Harry Tanggapi Pemberitaan Media Inggris yang Menyudutkan Meghan Markle
Pangeran Harry mengambil sikap yang kuat terhadap perlakuan 'kejam', katanya, yang diterima sang istri, Meghan Markle di pers tabloid Inggris.
Editor: Archieva Prisyta
Pangeran Harry rilis pernyataan emosional terkait sang istri, Meghan Markle dan sang ibu, Lady Diana.
Dalam surat terbuka emosional yang dirilis kepada publik pada Selasa (1/10/2019), Pangeran Harry berbicara dengan jujur.
Simak penuturan Pangeran Hary terkait perlakuan 'kejam' yang diterima sang istri, Meghan Markle di pers tabloid Inggris.
TRIBUNNEWS.COM - Pangeran Harry mengambil sikap yang kuat terhadap perlakuan 'kejam', katanya, yang diterima sang istri, Meghan Markle di pers tabloid Inggris.
Dikutip dari laman people, “Sayangnya, istri saya telah menjadi salah satu korban terbaru dari pers tabloid Inggris yang melakukan kampanye terhadap orang-orang tanpa memikirkan akibatnya.
Kampanye kejam yang telah meningkat selama setahun terakhir, selama kehamilannya dan saat membesarkan putra kami yang baru lahir," Kata Pangeran Harry dalam sebuah pernyataan pada Selasa (1/10/2019).
Pangeran Harry melanjutkan dengan mengatakan bahwa ia dan istrinya, Meghan Markle telah "terus menunjukkan wajah berani, seperti yang dapat dilihat, saya tidak dapat mulai menggambarkan betapa menyakitkannya itu."
Dilansir dari laman marieclaire, dalam surat terbuka emosional yang dirilis kepada publik pada Selasa (1/10/2019), Pangeran Harry berbicara dengan jujur tentang apa yang ia gambarkan sebagai Meghan Markle dan ibunya (Lady Diana) yang diintimidasi oleh pers Inggris.
• Pangeran Harry, Suami Meghan Markle Lanjutkan Warisan Lady Diana Berkunjung ke Komunitas HIV Angola
• Pangeran Harry dan Meghan Markle Berbagi Cerita tentang Penerbangan Perdana Archie di Afrika Selatan
Dalam surat itu, Pangeran Harry menghubungkan pers 'perlakuan Meghan Markle dengan almarhum ibunya Lady Diana, yang meninggal pada 1997 ketika mobil sang putri menabrak terowongan Paris.
Disaat itu, Lady Diana mencoba melarikan diri dari kerumunan pers dan menulis: "Saya tidak bisa memulai untuk menggambarkan betapa menyakitkannya itu."