Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Film Korea Parasite Akan Diputar di Indonesia Film Festival 2019

CGV Cinemas Indonesia akan menampilkan 20 film Korea dan Indonesia pada gelaran Korea Indonesia Film Festival (KIFF) 2019.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Film Korea Parasite Akan Diputar di Indonesia Film Festival 2019
youtube
Film Korea Parasite 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CGV Cinemas Indonesia akan menampilkan 20 film Korea dan Indonesia pada gelaran Korea Indonesia Film Festival (KIFF) 2019.

Menurut Rivki Morais, Festival Manajer KIFF 2019, sebanyak 15 film Korea akan tayang selama KIFF 2019 diantaranya sekaligus mengedukasi penonton tentang sejarah, budaya dan kehidupan sosial masyarakat Korea.

"Film pembukanya 'The Bad Guys, tanggal 10 Oktober 2019, lalu film Korea unggulan lainnya yang akan diputar selama festival di antaranya 'Tazza: One Eyed Jack', 'The Gangster, The Cop the Devil’, juga ‘Parasite’" ujarnya, Kamis (3/10/2019).

Diantara film-film tersebut, 'Parasite' yang paling menguntungkan menurut Rivki.

"Terakhir, penonton 'Parasite' itu 480 ribu penonton. Itu untuk standar film Korea cukup besar. Karena rata-rata film Korea dibawah 100 ribu penonton" ujarnya.

Sekadar diketahui, Film Parasite karya Boong Joon-ho menjadi perbincangan usai memenangkan Palme d'Or, kategori tertinggi di ajang bergengsi Cannes Film Festival 2019.

Baca: Hanya Bayar Rp 15.000, Penonton Bisa Nonton Korea Indonesia Film Festival

Baca: Film Dua Garis Biru Ditayangkan di Malaysia, Begini Respon Penontonnya

 

BERITA REKOMENDASI

Film Parasite mendapat keuntungan mencapai miliaran rupiah baik di Indonesia dan Malaysia.

"Untungnya berapa tepatnya harus aku cek lagi, karena kalau menyebutkan angka takut salah. Yang pasti film ini demandnya tinggi" ujar Rivki

Film bergenre dark comedy dan thriller ini kembali akan diputar dalam KIFF 2019.

Rivki menilai, pemutaran film-film Korea di Indonesia tidak akan menggencet film-film lokal.

"Buktinya yang lebih tinggi selalu film Indonesia sih, kedekatannya berbeda. Contohnya film horor. Horor Korea tidak ada pocong, tapi di Indonesia ada pocong jadi lebih seram. Film Indonesia itu memiliki demandnya sendiri" ujar Rivki


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas