Puluhan Slankers Telantar, Kehabisan Ongkos Tak Bisa Pulang Usai Nonton Konser Musik Untuk Republik
Sebanyak 63 orang Slankers (penggemar grup musik Slank) diamankan ke Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bekasi setelah telantar di kawasan Stasiun Beka
Editor: Anita K Wardhani
Puluhan Slankers ini datang dari berbagai daerah mulai dari, Indramayu, Pekalongan, Demak, Batang, Kendal dan Jepara. Mereka berangkat dengan cara estafet menumpang truk hingga ke Jakarta.
Seorang Slankers asal Demak bernama Hikam mengaku berangkat dari dari daerah asal sejak Rabu, (16/10/2019), bersama lima orang rekan satu daerah demi menyaksikan konser band Slank di Cibubur.
"Sampai di sana (Cibubur) hari Sabtu, nonton Slank gratis, ini mau pulang tadi di stasiun (Bekasi) siang dibawa sama polisi ke sini (kantor Dinsos)," ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan Wahap (16), Slankers asal Pekalongan, mengaku, berangkat dari daerah asal Sejak Rabu (16/10/2019). Mereka menempuh perjalanan dengan cara estafet menumpang truk ke arah Jakarta.
"Sampai Cikampek naik truk (estafet), dari Cikampek naik kreta ke Stasiun Senen baru ke Cibubur naik truk lagi," kata Wahap.
Usia Rata-rata Belasan Tahun
Kepala Dinsos Kota Bekasi, Ahmad Yani mengatakan, mereka seluruhnya berjumlah 63 orang, lima diantaranya adalah perempuan. Usia para penggemar Slank yang terlantar ini rata-rata masih belasan tahun.
"Mereka datang ke sini itu memang tiba-tiba, bergerombol lalu diamankan polisi, semua datang dari daerah, ada dari Indramayu, Batang, Demak, Pekalongan, Kendal dan Jepara," kata Yani.
Yani menambahkan, mereka jauh-jauh dari daerah asal bertujuan untuk menonton konser Slank di Cibubur. Rata-rata, mereka sudah tiba di lokasi acara sejak kemarin dan tidak memiliki bekal apapun untuk kembali pulang.
"Mereka habis nonton konser di Cibubur lebih kurang 3 hari, yang keempat sudah kewalahan. Di sana tidak disediakan makan jadi mereka nekat aja untuk nonton karena mungkin senang barangkali," jelas dia.
Dinsos Kota Bekasi Akui Kewalahan Tangani 63 Slankers yang Terlantar
Kepala Dinsos Kota Bekasi, Ahamd Yani, mengatakan, pihaknya cukup kewalahan ketika menerima puluhan Slankers tersebut. Sebab, mereka bukan hanya terdampar, tetapi juga kehabisan ongkos serta kelaparan.
"Kalau 5-10 orang saya tidak sulit, kirim aja naik bis atau apa. Tapi karena 64 orang saya agak kewalahan juga," kata Ahmad Yani di kantornya.
Hal yang menyulitkan adalah memulangkan puluhan Slankers yang rupanya berasal dari sejumlah daerah diantaranya, Indramayu, Pekalongan, Demak, Batang, Kendal dan Jepara.