Riset tersebut berdasarkan video yang diunggahnya sendiri atau menonton dari kanal YouTube orang lain.

Referensi Tim Rans Entertainment tidak hanya video yang ada di Indonesia.

Mereka juga menonton video dari Malaysia.

"Intinya visi dulu. Kita mau bikin apa nih, visi dari kita itu dilihat dari hasil riset riset yang ada, yang pernah kita upload, yang pernah orang lain upload."

"Referensi kita ga cuman dari YouTube Indonesia, tapi kita nonton semuanya. Semua kita tonton yang lagi trending, tidak hanya di Indonesia, tapi di Amerika, di manapun. Trending Malaysia aja kita lihat," kata Abrar.

Selain itu, fondasi juga menjadi hal penting dalam proses pembuatan konten Tim Rans Entertainment.

"Kita harus tau fondasi. Kita mau apain konten, kita mau gimana dulu. Fondasinya sekuat apa," ujar Abrar.

Cara yang terakhir, memvariasi konten yang ada.

Tim harus bisa mengembangkan kreativitas dalam membuat konten untuk kanal YouTube Rans Entertainment.

"Baru setelah fondasi, kita punya variasi. Fondasi udah kokoh, terus kemudian kita isi dengan variasi-variasi konten yang ada," ungkap Abrar.

Abrar dan tim menjelaskan, YouTube berbeda dengan televisi.

Jika televisi seluruh sudut harus rapi, sedangkan YouTube yang terpenting adalah terlihat.

Yang paling penting audio atau suaranya terdengar serta info bisa tersampaikan.

Tim YouTube Rans Entertainment juga melakukan editing seminimal mungkin.