Kata Christine Hakim Soal Peluang Film Indonesia Tembus 10 Juta Penonton
Dengan jumlah penduduk cukup besar, Indonesia menjadi negara yang potensial bagi industri perfilman. Bahkan, tak mustahil jika jumlah penonton 10 juta
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dengan jumlah penduduk cukup besar, Indonesia menjadi negara yang potensial bagi industri perfilman. Bahkan, tak mustahil jika jumlah penonton film Indonesia bisa tembus 10 juta.
Hal ini diungkapkan aktris senior Christine Hakim saat ditemui di Mall Kemang Village, Jakarta Selatan, Minggu (3/11/2019).
Christine Hakim menyebut, pelaku industri film dunia bahkan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pilihan dalam pemasaran film untuk meraup pundi keuntungan.
"Jumlah penduduk kita sangat besar. Dari tahun ke tahun jumlah bioskop juga mengalami peningkatan signifikan. Seiring dengan meroketnya jumlah penonton," ujar Christine Hakim.
Baca: 6 Fakta Film Perempuan Tanah Jahanam, Film Horor Pertama Christine Hakim hingga Curhatan Tara Basro
Baca: Joko Anwar Sudah Incar Christine Hakim Sejak 1 Dekade Lalu
Perfilman Indonesia memiliki sejarah panjang dan sempat menjadi raja di negara sendiri pada tahun 1980-an, ketika film Indonesia merajai bioskop-bioskop lokal.
Di tahun-tahun berikutnya, industri film sempat jalan di tempat bahkan meredup. Paling parah, di era 1991-1998, dimana industri film nasional seperti mati suri.
Dalam setahun, hanya sekitar 2-3 film saja yang diproduksi.
Baru, di era 2000an industri perfilman kembali bangkit dan kini bahkan mengalami kemajuan cukup pesat.
Christine hakim melihat peluang besar dalam industri ini, terutama jika berkaca pada gairah perfilman nasional yang makin bergeliat.
"Secara kuantitas, jumlah film yang diproduksi meningkat drastis. Persaingan semakin ketat," kata dia.
Selain harus bersaing ketat, Christine hakim melihat sisi positif dimana akibat persaingan itu, para cineas berlomba-lomba menyajikan film dengan kualitas paling baik sekaligus mencari upaya-upaya promosi yang lebih kreatif dan efektif agar filmnya diminati hingga masuk dalam deretan film box office.
"Kita melihat dari sisi produksi, kualitas film kita makin meningkat. Baik itu di aspek cinematoghrapy, ceritanya, termasuk para pemainnya. Ini jadi kabar bagus buat kita semua," ungkapnya.
Pekerjaan rumah selanjutnya, kata dia, bagaimana mengajak masyarakat untuk datang ke bioskop menyaksikan film-film nasional.
Sebab, meski jumlah penonton terus meningkat, belum ada film nasional yang berhasil menembus pencapaian 10 juta penonton.
Sejauh ini, rekor tertinggi sepanjang sejarah perolehan penonton masih dipegang film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Bos! Part 1 (2016) dengan 6.858.616. Disusul Dilan 1990 (2018) dengan 6.315.664 penonton.
Christine Hakim menyebut, peluang film nasional untuk menembus 10 juta penonton sebenarnya cukup terbuka, berkaca pada pencapaian film tertinggi yakni hampir 7 juta penonton.
Ia pun menantang para cineas untuk membuat karya film yang mampu menarik masyarakat untuk berbondong-bondong menyaksikannya di bioskop.
"Jumlah penonton film di Indonesia sudah 50 juta setahun tapi box offoce kita belum sampai 10 juta. Saatnya kita kerja keras bersama-sama (mewujudkan box office tembus 10 juta penonton). Jika masyarakat sudah berikan dukungan yang besar, otomatis industri film akan semakin maju," tandasnya.
(Wartakotalive.com/feryanto hadi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.