Keluarga Keraton Ngayogyakarta Sangat Kehilangan Djaduk Ferianto, Menantu Sultan Ucapkan Ini
Meninggalnya Djaduk Ferianto mendapat perhatian dari Keluarga Keraton Ngayogyakarta. Menantu Sultan ucapkan belasungkawa.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Meninggalnya Djaduk Ferianto mendapat perhatian dari Keluarga Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Keluarga Keraton Ngayogyakarta menganggap kepergian Djaduk Ferianto bagai kehilangan besar bagi dunia seni.
Keluarga Keraton Ngayogyakarta terlihat melayat di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja, Kasihan, Bantul, pada Rabu (13/11/2019) siang pukul 12.00 WIB.
"Beliau banyak menginspirasi seniman-seniman muda, khususnya di Yogyakarta ya. Jadi, tentunya kita sangat kehilangan sekali," ucap KPH Notonegoro.
Suami dari GKR Hayu, yang merupakan putri keempat Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan GKR Hemas itu, tampak memberi penghormatan terakhir untuk sang seniman legendaris, bersama dua saudari iparnya, GKR Condrokirono dan GKR Bendara.
Baca: Disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja, Jenazah Djaduk Ferianto Diiringi Isak Tangis
Baca: Tak Sempat Saksikan Ngayogjazz 2019, Mendiang Djaduk Ferianto Sudah Siapkan Kejutan
Baca: Rumah Duka Djaduk Ferianto Banjir Pelayat, Kerabat dan Seniman Kenang Kebaikan Sang Seniman Kondang
Baca : Ahok Menguat Jadi Bos BUMN dan Sudah Diajak Menteri Erick Tohir, PLN, Bank Mandiri atau Pertamina?
"Kami dari keluarga Keraton turut berduka cita, nderek belasungkawa. Kabar yang cukup mengejutkan, cukup mendadak, kemarin kita sempat berbincang dengan Mas Djaduk, beliau masih sehat," katanya.
"Kemudian tiba-tiba kami dengar kabar ini, ya sangat mengagetkan. Kami mendoakan, agar keluarga yang ditinggalkan bisa tabah, lalu karya seni Mas Djaduk pun tetap langgeng dan mampu diteruskan," imbuh KPH Notonegoro.
Satu di antara karya yang wajib diteruskan yakni event musik Ngayogjazz yang diinisiasi oleh Djaduk bersama rekan-rekan seniman Yogyakarta.
Apalagi, gelaran itu, untuk tahun ini, bakal bergulir tidak lama lagi, pada Sabtu (16/11/2019) mendatang, di Godean, Sleman.
"Paling dekat ya Ngayogjazz, itu kan Mas Djaduk yang menginisiasi bersama teman-teman dan sebentar lagi akan diadakan, malam minggu besok. Semoga evant itu jadi warisan yang langgeng dan bisa diteruskan seniman-seniman muda Yogya," ucapnya.
KPH Notonegoro pun menilai sosok Djaduk sebagai seorang seniman yang thinking outside the box dalam berkarya.
Pada kesempatan ini, ia juga mengisahkan obrolan lamanya dengan seniman kelahiran 55 silam itu, soal seni jalanan di New York, Amerika Serikat.
"Dulu waktu di New York, Mas Djaduk pernah datang ke sana, tinggal kurang lebih tiga bulan. Kita banyak sekali ngobrol perkembangan seni di sana, termasuk street art. Beliau punya pemikiran, gimana Yogya ini bisa menuju ke arah sana," ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Djaduk Ferianto Berpulang, Keluarga Keraton Ngayogyakarta : Kita Sangat Kehilangan,
Penulis: aka