Pesan Terakhir Djaduk Ferianto Pada Sang Putri, Bicara Kesetiaan
Seniman Djaduk Ferianto meninggal dunia pada Rabu (13/11/2019) dini hari. Ia diketahui sempat menitipkan pesan terakhir untuk sang putri sulungnya.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Anita K Wardhani
Djaduk Ferianto dikabarkan tutup usia pada Rabu dini hari, 13 November 2019 sekira pukul 02.30 WIB.
Disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja
Jenazah Djaduk Ferianto menurut rencana akan disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja.
Padepokan Seni Bagong Kussudiardja ini berada di Dusun Kembaran, RT.004/RW.21, Kembaran, Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Bantul.
"Jenazah disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja dan misa pukul 14.00," ujar rekan Djaduk sesama seniman Yogyakarta, Debyo, kepada kompas.com Rabu pagi.
Menurut rencana, jenazah Djaduk akan dikebumikan di makam keluarga Sembungan, Kasihan, Bantul, pada Rabu sekitar pukul 15.00.
Penggagas Ngayogjazz
Kabar duka dari Djaduk Ferianto mengejutkan banyak pihak.
Sebab, Djaduk masih akan dijadwalkan tampil di Ngayogjazz pada Sabtu (16/11/2019) di Godean, Yogyakarta.
Djaduk Ferianto dilahirkan di Yogyakarta pada 19 Juli 1964.
Bersama grup musik Kua Etnika dan Sinten Remen, Djaduk memadukan unsur-unsur musik tradisional dengan modern.
Selain bermusik, Djaduk juga aktif sebagai anggota Teater Gandrik.
Dia pernah menyutradarai beberapa pertunjukan teater dan mengerjakan ilustrasi musik untuk film.
Djaduk Ferianto meninggalkan seorang istri dan lima anak.
Selamat jalan Pak Djaduk, terimakasih telah menginspirasi banyak seniman muda untuk setia pada apa yang dipilih. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Djaduk Ferianto Meninggal Dunia, Pesan Terakhir untuk Sang Putri : Selalu Jaga Kepercayaan dan Setia,
Penulis: yud
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.