Prilly Latuconsina: Tak Adil Jika Figur Publik Dituntut Sabar Hadapi Nyinyiran
Menjadi figur publik bukan hal mudah. Setiap gerak-gerik, ucapan dan gaya hidup mereka kerap dikomentari orang.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Warta Kota, Freryanto Hadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjadi figur publik bukan hal mudah. Setiap gerak-gerik, ucapan dan gaya hidup mereka kerap dikomentari orang. Demikian pula halnya yang dirasakan aktris Prilly Latuconsina (23).
Menurut Prilly, ada saja orang atau warganet yang berkomentar miring terhadap unggahannya di sosial media.
"Ya memang itu resiko kalau follower banyak. Apalagi sifat netizen kan berbeda-beda. Pasti adalah hatter yang nyinyir atau berkomentar negatif. Ya komentar soal makeup lah. Yang paling parah kalau menjurus ke body shiming itu," ungkap Prilly di Aston Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2019).
Jika mendapati hal demikian, Prilly memilih menahan diri untuk tak membalas komentar itu. Tapi, sebagian artis lain kerap tak tahan dan menanggapi komentar julid dari netizen.
Baca: Jadi Korban Body Shamimg, Prilly Jadi Stres dan Malas Makan
Namun, diamnya Prilly bukan berarti ia tidak merasakan. Sebenarnya Prilly sedih bahkan kesal.
Tapi ia berpikir, apa gunanya menanggapi hal-hal demikian. Apalagi ia ingat, sebagai publik figur harus siap dengan risiko seperti itu.
Hingga akhirnya ia memberanikan buka suara ketika semakin tak tahan ketika ia sering mendapatkan lontaran yang menjurus ke body shamming.
Ia menganggap, jika makin lama dibiarkan, orang-orang akan dengan mudah melakukan hal sama di kemudian hari. Meskipun itu juga dilakukan oleh penggemarnya sendiri.
Prilly mengunggah pengalaman dengan bumbu kekesalan soal pengalamannya itu di akun instagramnya. Ia meminta agar orang-orang tak lagi berkomentar soal fisik yang membuatnya sedih bahkan mentalnya down.
Prilly melakukan itu karena selain predikat sebagai publik figur yang melekat pada dirinya, ia juga manusia biasa. Ia seorang perempuan yang punya kepribadian sensitif.
Prilly mengajak membayangkan, ketika seorang perempuan berusaha tampil cantik, merasa percaya diri dengan penampilanya, tiba-tiba mendapat komentar miring soal penampilannya itu. Apalagi jika itu menyangkut fisik.
Bukan hanya dirinya, para perempuan lain juga akan kesal atau sedih jika mendapatkan komentar negatif semacam itu.
"Bagi aku sih nggak adil. Mentang-mentang kita publik figur terus dianggap pantas mendapatkan perlakuan seperti itu dan selalu dituntut buat sabar," kata Prilly.
"Sebagai perempuan, ya pasti ada sifat baperanya ya," Prilly menambahkan.