Konsisten di Jalur Indie, Danilla Riyadi Berbagi Kisah Perjalanan Karir Bermusiknya
Penyanyi dan penulis lagu Danilla Riyadi tetap merasa nyaman berada di jalur musik indie. Ia bisa berkreasi dan berekspresi sekehendaknya.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi dan penulis lagu Danilla Riyadi tetap merasa nyaman berada di jalur musik indie. Ia bisa berkreasi dan berekspresi sekehendaknya.
Karya musik yang dihasilkan pun terasa begitu orisinil, tanpa campur tangan industri yang seringkali mempertimbangkan banyak aspek ketika menyajikan konsep musik.
Alhasil, lirik dan konsep lagu yang ditulis bisa berubah sesuai pandangan pangsa pasar.
Di sela konsernya di Studio Palem Kemang, Jakarta Selatan pada Jumat (22/11/2019) malam, Danilla Riyadi sedikit mengulas perjalanan kariernya.
Baca: Kolaborasi Musik dan Etnik Musisi Jerman dan Indonesia di Kastil Burg Welterode
Baca: Kini Sibuk di Dunia Akting, Lala Karmela Mengaku Rindu Bermusik
Perempuan 29 tahun ini tentu sudah tidak asing bagi penikmat musik Indie dengan lagu-lagu yang bernuansa imajinatif, melenakan.
Lirik puitis dipadukan dengan nada-nada unik, menghadirkan musikalitas yang tidak biasa.
Danilla menganggap awalnya ia tak merasa perlu membongkar rahasia agar tetap eksis berkarya secara mandiri.
Semuanya berasal ketika suatu malam seorang lelaki datang kepadanya dan bertanya soal prinsip dalam bermusik.
Baca: Pesona Danilla Riyadi di Panggung, Padukan Joke, Musik dan Suara Cantiknya
Baca: Sering Dibawa Manggung, Anak Andien Fasih Berlagak Bak Pemain Alat Musik Profesional
Danilla Riyadi tak sempat memberikan masukan kepada lelaki itu lantaran pertemuannya saat itu bukan di waktu yang tepat. Danilla, saat lelaki itu mencegatnya, sedang buru-buru untuk rapat.
"Jadi, saya pikir, apakah penting membagikan kisah perjalanan karier saya," ujar Danilla Riyadi.
"Oke, akan saya bagikan," imbuh pemilik suara merdu itu.
Bagi Danilla Riyadi, konsistensi tidak kalah pentingnya dengan idealisme dalam bermusik. Termasuk pada saat ia berada pada jalur Indie.
"Menurut saya ketika kalian mau terjun ke dunia musik yang harus kalian tanam baik-baik adalah konsistensi. Saya konsisten menjadi apa aja yang aya mau," terang Danilla.
Sebagai seorang perempuan, Danilla mengakui moodnya sering naik turun. Tetapi Danilla selalu mencoba berdamai dengan mood yang ia rasakan. Ia justru memanfaatkan perubahan mood itu untuk menciptakan karya.
Saya terus terang modiian. Pasti cewek banyak moody-an ya. Nah, mood itu saya tuangkan saja semuanya ke dalam musik," ungkapnya.
Danilla membuat lagu sesuai perasaannya, tanpa perduli disukai orang atau tidak. Meski demikian, manusiawi jika rasa bangga itu hadir dalam dirinya ketika lagu-lagu yang ia tulis banyak diminati orang
"Ya kalau saya bilang ngga suka kalau musik saya didengar itu bohong. Saya senang kalau musik saya didengar orang. Tapi saya juga ga mau memainkan musik yang ngga sesuai dengan saya," tandas Danilla.
Danilla merupakan penyanyi sekaligus penulis lagu yang terinspirasi oleh sejumlah musisi bossanova seperti Antonio Carlos Jobim, Astrud Gilberto, hingga band rock kontemporer seperti Radiohead dan Portishead.
Danilla mewarisi darah musik dari keluarganya. Dua pamannya adalah pemusik legendaris Dian Pramana Poetra dan Henry Restoe Poetra. Neneknya, Sumiati Sutiko merupakan penyanyi keroncong tahun 60-an.
Meskipun berkecimpung di musik indie, namun lagu-lagunya banyak digemari orang. Lirik lagunya sarat imajinasi, melenakan dan kadang membawa pendengar menuju romansa terdalam.
Beberapa lagu yang banyak disukai di antaranya berjudul Berdistraksi, Ada di Sana, terpaut oleh Waktu, AAA, Senja di Ambang Pilu, Dari Sebuah Mimpi Buruk, Kalapuna.
Danilla dinobatkan sebagai ‘Best New Act’ oleh Rolling Stone Indonesia pada 2014, serta album-nya “Lintasan Waktu” masuk dalam nominasi ‘Album of the Year’ pada Indonesian Choice Awards 2018, membuktikan bahwa dirinya merupakan salah satu artis wanita terbaik di generasinya saat ini