Pakar Gestur Baca Bahasa Tubuh Agnez Mo, Sebut Ada Gerakan Manipulatif dan Tak Dibuat-buat
Pakar gestur dan mikro ekspresi Monica Kumalasari pun angkat bicara tentang pernyataan Agnez Mo diartikan sebagai gerakan manipulatif.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNES.COM - Seorang pakar gestur dan mikro ekspresi Monica Kumalasari pun ikut berkomentar tentang pernyataan Agnez Mo yang menyebut tak memiliki darah Indonesia ramai diperbincangkan belakangan ini.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Abraham Silaban, (27/11/2019).
Pakar gestur dan mikro ekspresi itu setelah melihat video Agnez pada acara BUILD Series di Amerika menjelaskan arti dari gerakan tangan Agnez Mo.
Gerakan Agnez Mo lakukan saat mengatakan dirinya sebut tak berdarah Indonesia tersebut diartikan sebagai gerakan manipulatif.
"Ini adalah merupakan sesuatu body language yang disebut dengan gerakan manipulatif," ungkapnya.
Monica mengungkapkan bahwa Agnez mengucapkan itu secara alami tidak dibuat-buat.
"Naturaly seperti itu, karena memang ya ketika diwawancara dia banyak melakukan yang seperti ini tangannya (menggerakan jari)," ujar Monica.
Lebih lanjut, Monica menganalisa bahasa tubuh Agnez Mo, mengungkapkan bahwa berita itu tidak seluruhnya dipahami tetapi hanya sepenggal.
Menurutnya, karena ini video hanya sepenggal dan butuh seorang expert untuk menganalisa emosi yang menyertai Agnez.
Sehingga, Monica mengatakan tidak hanya bisa melihat suatu informasi melalui visual, auditori dan sebagainya.
"Harus yang diperhatikan adalah emosi apa yang menyertai ketika sesorang mengatakan hal itu," pungkasnya.
Kembali ditanyakan Abraham Silaban dengan pertanyaan jadi tidak terlihat bahwa ada emosi atau gestur Agnez Mo berupaya untuk merendahkan Indonesia ataupun nasionalisme Indonesia.
Dengan tegas dijawab Monica bahwa Agnez sama sekali tidak ada niatan merendahkan Indonesia
Setelah melihat video tentang pernyataan Agnez Mo berulang kali, Monica tak melihat sama sekali niatan sang penyanyi untuk melecehkan Indonesia.