Helmy Yahya Dinonaktifkan dari Dirut TVRI, Raja Kuis Indonesia: Save TVRI!
Helmy Yahya Raja Kuis Indonesia yang menjabat sebagai Direktur Utama TVRI, dikabarkan mendapat surat keputusan berisi penonaktifan jabatannya di TVRI.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Utama Televisi Republik Indonesia (TVRI) Helmy Yahya dinonaktifkan dari jabatannya.
Penonaktifan Helmy Yahya tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Penetapan Nonaktif Sementara dan Pelaksana Tugas Harian Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI periode 2017-2022.
Menanggapi hal tersebut, Helmy menegaskan dirinya masih sah menjabat sebagai Dirut TVRI.
"Iya benar. Tapi saya tetap Dirut TVRI secara sah dan didukung semua direktur. Save TVRI!," tutur Helmy Yahya saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (5/12/2019) yang Tribunnews kutip dari Kompas.com.
Beberapa pihak menyayangkan penonaktifan Helmy Yahya tersebut.
Pasalnya, Helmy Yahya dianggap sudah melakukan gebrakan untuk kemajuan TVRI.
Melalui gebrakan branding Helmy Yahya, TVRI menjadi stasiun televisi dengan gaya baru seusai eranya.
Simak gebarkan Helmy Yahya berikut ini:
Gebrakan Branding
Helmy mengubah budaya kerja TVRI.
Lembaga Penyiaran Publik TVRI sedang dan terus berbenah total dari logo, program tv, sampai alat produksi.
Peralatan dari pemancar sampai dengan alat-alat liputan terus diperbaharui.
Mereka seperti mendapatkan darah segar pimpinan yang ingin terjun langsung memperbaiki segala lini TVRI.
Diwartakan Tribunnews sebelumnya, mobil liputan sampai satellite news gathering menjadi alat terbaru dan tercanggih yang dimiliki TVRI.
Perubahan total ini karena semangat menjadikan TVRI media yang ingin mempererat persatuan bangsa, menjaga budaya bangsa, menjaga peradaban bangsa, dan memerangi hoax.
Kelihatannya, jargon itu agak klise, tetapi menurut Helmy Yahya, TVRI saat ini memiliki 360 pemancar dan 32 kantor di seluruh Indonesia ditugaskan untuk menjadi TV Publik yang bisa menjaga nilai-nilai kebangsaan.
Setelah dua tahun menahkodai TVRI dan pihak ketiga melihat kinerja TVRi, maka Mola TV pun ingin bekerjasama dengan TVRI yang memiliki 160 juta pentonton di seluruh Indoensia.
Mola TV percaya bahwa kerjasama dengan TVRI sama-sama memberikan manfaat satu sama lain.
"Memang kalau mau dibilang, monster program TVRI adalah Liga Inggris, itu yang membuat banyak orang melihat TVRI lagi," kata Helmy kala itu.
Sosok Helmy Yahya
Pada 2009-2010, Helmy Yahya mendirikan lembaga kursus Helmy Yahya Broadcasting Academy di beberapa kota.
Lembaga kursus milik Raja Kuis Indonesia itu berada di Bandung, Surabaya, dan Jakarta.
Di 29/11/2017, Helmy Yahya dilantik sebagai Direktur Utama TVRI periode 2017-2022.
Unggahan Instagram Helmy Yahya Seusai Kabar Nonaktifnya
Dalam akun Instagram pribadinya, Helmy Yahya membagikan dukungan yang ia dapat dari masyarakat.
Ia mengunggah tulisan 'WE STAND WITH HELMY YAHYA'.
Dirut TVRI tersebut mengaku mendapat pesan dukungan dari masyarakat.
"Dikirim netizen! Terima kasih! #savetvri #tvri," tulis @helmyyahya.
Jejak Kariernya Dikenal si Raja Kuis
Helmy Yahya dikenal sebagai Raja Kuis Indonesia setelah Ani Sumadi karena banyak menelurkan baik kuis-kuis lokal rancangannya bersama tim
Beberapa kuis yang menjadi karya Helmy Yahya di antaranya, Pesona Nada (TVRI), Kuis Berpacu Dalam Melodi (TVRI, 1989-1998), Kuis Aksara Bermakna (TVRI, 1989-1996).
Kuis Siapa Dia (TVRI, 1992-1998), Kuis Tak Tik Boom (RCTI, 1992), Kuis Aksara Bermakna (ANTV, 1997), Kuis Joshua (Indosiar, 1999-2001), Kuis Siapa Berani (Indosiar, 2000 - 2005), dan lain-lain
Selain itu, Helmy Yahya juga diketahui menggarap beberapa acara reality show, seperti Asli Apa Palsu (Asal) (SCTV), Mimpi Kali Yee (SCTV), Menembus Batas (ANTV).
Playboy Kabel (SCTV), Uang Kaget (RCTI, 2004 - 2006), Tolooong (SCTV), Penghuni Terakhir (ANTV), Bedah Rumah (RCTI), Nikah Gratis, (RCTI), dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, Helmy Yahya juga pernah mencoba mengikuti jejak sang kakak, Tantowi Yahya yang terjun di dunia politik.
Sayangnya, langkah Helmy Yahya di dunia politik tidak semulus yang diperkirakan.
Helmy Yahya kalah di Pilgub Sumsel tahun 2008 dan di pemilihan bupati Ogan Ilir tahun 2010 dan 2015.
Pada 2017 lalu, Helmy Yahya ditetapkan sebagai Direktur Utama TVRI periode 2017-2022 oleh Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (TVRI).
Namun pada Desember 2019 Helmy Yahya dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI.
Penonaktifan itu tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 3 Tahun 2019 tentang Penetapan Nonaktif Sementara dan Pelaksana Tugas Harian Direktur Utama LPP TVRI periode 2017-2022.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.