Ajak Masyarakat Lebih Peduli Pada HIV AIDS, Atiqah Hasiholan Bikin Film Posi(+)if
Atiqah Hasiholan mengajak orang lebih peduli pada penyakit dan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) melalui film pendek bertajuk ‘Posi(+)if’.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Atiqah Hasiholan mengajak orang lebih peduli pada penyakit dan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) melalui film pendek bertajuk ‘Posi(+)if’.
Di film ini Atiqah bertindak langsung sebagai sutradara yang terlibat mulai dari pemilihan skrip, pemain, hingga berbagai kebutuhan lain untuk film.
Awal latar belakang film ini dimulai dari Perserikatann Bangsa-Bangsa untuk HIV dan AIDS (UNAIDS) yang menunjuk Atiqah Hasiholan sebagai UNAIDS Goodwill Ambassador yang fokus kepada isu perempuan dan anak.
Baca: Benarkah Pelaku LGBT Punya Potensi Tinggi Idap HIV? Berikut Penjelasan dari Pakar
Baca: Kisah Dokter Gigi Kena HIV/AIDS Sejak 2014 Hingga Istri Minta Cerai, Namun Kini Masih Bertahan
Kemudian bertanggungjawab pada tugasnya, Atiqah akhirnya memilih media film yang sesuai dengan latar belakangnya sehingga banyak orang segera melakukan deteksi dini HIV, pengobatan, dan melindungi keluarga dari HIV.
“Ide pertama bagaiamana masyarakat yang lebih luas lagi bisa tes HIV. Diskusi dengan UNAIDS dan idenya bikin film pendek. Ini aku yang tulis ini dalam bentuk audio visualnya,” kata Atiqah di Teater Salihara, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019).
Adapun film yang bisa ditonton di channel youtube UNAIDS Indonesia ini menceritakan seorang ayah, anak perempuan, serta saudara perempuan yang hidupny terdampak pasca sang ayah positif HIV.
“Kita jaga betul karakternya nggak dibuat yang sedih, nggak yang drama gimana. Karena memang kita nggak mau menciptakan citra negatif,” ucap Atiqah.
Atiqah sama sekali tidak muncul dalam film pendek ini, karena ia memilih Oka Antara dan Della Dartyan sebagai pemeran utama Karim dan Marini.
Sementara untuk proses pembuatan film Posi(+)if menghabiskan waktu selama tiga bulan dan hanya dua hari untuk syuting.
Dari berbagai proses pembuatan film menulis skrip adalah hal yang paling menantang bagi aktris 37 tahun itu.
“Karena itu kan isu yang sensitif sekali jadi aku harus bolak-balik konsul dengan UNAIDS dengan komunitas HIV Aids yang lain untuk skripnya,” papar Atiqah.