Deretan Fakta Zozibini Tunzi Miss Universe 2019, Masa Kecil di Desa, Lantang Suarakan Perubahan
Berikut ini 7 fakta menarik Zozibini Tunzi Miss Universe 2019 yang sayang untuk dilewatkan.
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNNEWS.COM - Zozibini Tunzi keluar sebagai pemenang dalam ajang Miss Universe 2019. Berikut ini 7 fakta menarik Zozibini Tunzi yang sayang untuk dilewatkan.
Zozibini Tunzi wakil Afrika Selatan berhasil keluar sebagai pemenang di ajang Miss Universe 2019.
Zozibini Tunzi meraih mahkota Miss Universe 2019 pada malam puncak yang digelar pada Minggu (8/12/2019) waktu setempat di Tyler Perry Studios Atlanta, Amerika Serikat.
Zozibini Tunzi sukses menjadi pemenang setelah unggul dari Madison Anderson (Puerto Riko) dan Sofia Aragon (Meksiko) yang harus puas ditempat kedua dan ketiga.
• 7 Potret Miss Universe 2019, Zozibini Tunzi Tampil Necis dalam Berbagai Gaya Busana
• DAFTAR LENGKAP Pemenang Miss Universe 2019 Zozibini Tunzi dari Afrika Selatan Jawara, Selamat!
Banyak fakta menarik tentang wakil Afrika Selatan dalam ajang Miss Universe 2019 ini.
Penasaran apa saja?
Berikut ini 8 fakta menarik Zozibini Tunzi yang sayang untuk dilewatkan.
1. Tumbuh di Desa Sidwadweni
Tunzi lahir di Tsolo, Eastern Cape pada 18 September 1993.
Dia dibesarkan di desa Sidwadweni bersama dengan tiga saudara perempuannya.
Setelah pindah ke Cape Town, ia menetap di pinggiran Gardens.
2. Sarjana teknologi
Sebelum memenangkan Miss Afrika Selatan, Tunzi menyelesaikan gelar sarjana Teknologi di bidang manajemen hubungan masyarakat di Cape Peninsula University of Technology.
Setelah lulus, ia kemudian bekerja di departemen hubungan masyarakat di Ogilvy Cape Town.
3. Gagal di Miss South Africa 2017
Tunzi memulai karier di kontes kecantikan Miss South Africa pada tahun 2017.
Saat itu dirinya masuk dalam 26 semifinalis teratas Miss South Africa 2017.
Sayangnya langkahnya harus terhenti setelah dirinya tidak masuk dalam 12 besar.
• Jadi Miss Universe 2019, Inilah 8 Bukti Zozibini Tunzi Super Photogenic, Kulit Eksotis Kunci Pede
4. Miss South Africa 2019
Kegagalan di Miss South Africa 2017 tak membuat Tunzi patah semangat.
Ia kembali mencoba peruntungan di ajang yang sama dua tahun berikutnya yakni di Miss South Africa 2019.
Tunzi berhasil maju melalui tahapan final, maju ke sepuluh besar, lalu lima besar, dan akhirnya dua besar sampai dia dinobatkan sebagai pemenang oleh Miss South Africa 2018, Tamaryn Green.
Prestasi ini membawa Tunzi mewakili Afrika Selatan di kompetisi Miss Universe 2019.
5. Miss Universe 2019
Zozibini Tunzi sukses menjadi pemenang Miss Universe 2019 setelah unggul dari Madison Anderson (Puerto Riko) dan Sofia Aragon (Meksiko) yang harus puas ditempat kedua dan ketiga.
Tunzi dinilai layak karena visinya terhadap wanita masa kini seperti jawabannya dalam panggung puncak Miss Universe 2019.
"Aku pikir hal terpenting yang bisa kita ajarkan kepada para perempuan muda saat ini adalah kepemimpinan. Ini adalah sesuatu yang telah lama hilang dalam diri para wanita muda dan wanita, " kata Tunzi.
"Bukan karena tidak ingin, tetapi karena apa yang telah dicap oleh masyarakat pada wanita. Aku pikir kita adalah makhluk paling kuat di dunia," sambung Tunzi.
Tunzi melanjutkan, "Kita harus diberi setiap kesempatan. Dan itulah yang seharusnya kita ajarkan kepada gadis-gadis muda ini. Tidak ada yang lebih penting daripada mengambil peran di masyarakat,".
Wanita berusia 26 tahun ini juga menyuarakan tentang kecantikan alami atau mencintai diri sendiri.
Menurut halamannya di situs Miss Universe, dia berharap untuk, "mendorong wanita untuk mencintai diri mereka apa adanya."
6. Suarakan perubahan
Tunzi adalah seorang aktivis yang berjuang melawan kekerasan berbasis gender.
"Saya meminta orang-orang Afrika Selatan untuk menjadi bagian dari pakaian Kostum Nasional Miss Universe saya dengan menulis surat cinta yang menjanjikan dukungan bagi para wanita di negara ini," katanya pada posting Instagram baru-baru ini.
"Adalah harapan saya bahwa janji ini akan dimulai, dan melanjutkan pembicaraan seputar kekerasan berbasis gender. Kita harus memulai narasi di mana orang yang berpikiran benar bertindak sebagai panutan bagi mereka yang berpikir tidak apa-apa untuk menganiaya wanita," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.