Malcolm meyakinkan rekan pemimpinnya Dreyfus untuk membawa tim kecil ke hutan dan berdamai dengan kera agar mereka dapat mengakses bendungan.

Ia bertemu dengan Caesar, yang memungkinkan mereka untuk bekerja pada generator dengan syarat bahwa mereka menyerahkan senjata mereka.

Ketika Malcolm, Ellie, dan putranya bekerja, mereka merasakan ikatan dengan kera.

Ikatan yang rapuh tersebut sangat membantu ketika Ellie seorang perawat, secara efektif mengobati penyakit istri Caesar, Cornelia.

Dreyfus mempersenjatai komunitasnya menggunakan Fort Point di gudang senjata, namun Koba menemukan gudang senjata tersebut dan mencoba menghadapi Caesar.

Caesar mengalahkan Koba, tetapi ia menahan diri untuk tidak membunuhnya.

Koba kemudian kembali ke gudang senjata dan mengambil senapan serbu, menewaskan dua penjaga lainnya.

Kemudian Carver berhasil memperbaiki generator dan mengembalikan daya ke kota.

Koba mengambil kesempatan itu untuk secara diam-diam membakar rumah kera dan kemudian menembak Caesar, yang jatuh ke semak-semak.

Koba dengan cepat mengambil komando dan memimpin pasukan kera ke San Francisco, di mana mereka menjarah gudang senjata dan melakukan serangan skala penuh pada pemukiman manusia.

Meskipun memakan banyak korban, kera itu menghancurkan bangunan dan memenjarakan manusia ketika Dreyfus melarikan diri ke bawah tanah.

Setelah itu keluarga Malcolm menemukan Caesar yang terluka parah dan membawanya ke rumahnya di San Francisco.

Ketika Malcolm menyelinap kembali ke pemukiman untuk menemukan persediaan medis, ia bertemu Blue Eyes.

Blue Eyes tidak mengetahui bahwa ayahnya masih hidup dan Koba lah yang menembaknya, bukan manusia.