Film Rasuk 2 Bukan Hanya Menampilkan Rasa Takut, Rizal Mantovani: Dramanya Kuat
Risa Saraswati, spesialis penulis novel horor yang dikenal memiliki indra keenam, dilibatkan dalam pengembangan cerita film Rasuk 2.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Risa Saraswati, spesialis penulis novel horor yang dikenal memiliki indra keenam, dilibatkan dalam pengembangan cerita film Rasuk 2.
Penampakan-penampakan yang dialami Risa memberikan kisah yang terasa nyata pada film produksi Dee Company dan Blue Water Film itu.
“Rasuk adalah sebagian kisah lain yang ditulis oleh Risa. Di film Rasuk 2 kita akan melihat bagaimana Bella yang diperankan Nikita Willy berjuang menerima kemampuan indra keenamnya,” ujar produser Dheeraj Kalwani.
Baca: Nikita Willy Enggak Sangka Lihat Penampilannya di Poster Film Rasuk 2
Sebagai sutradara, Rizal Mantovani menuturkan bukan cuma menampilkan rasa takut yang bikin horor.
“Film ini kisah dramanya kuat. Karakter Bella juga ada proses transformasinya. Dari awalnya takut melihat hantu, hingga berani mengungkap misteri,” paparnya.
Baca: Nikita Willy Liburan ke Banda Pakai Kapal Pinisi, Harga Sewanya Rp 189 Jutaan Per Malam
Untuk kualitas gambar, Rizal mengandalkan DOP Yadi Sugandi.
“Trailer ini akan menunjukkan bagaimana film horor saat ini bukan cuma jump scare yang menakutkan. Tapi juga gambar yang bisa dinikmati sehingga memanjakan mata dan telinga,” katanya.
Yang istimewa lagi, tata suara film Rasuk 2 bakal menggunakan teknologi Dolby Atmos sehingga akan menguatkan kesan saat menikmati film.
Dikutip dari Instagram resmi Cinema 21, Dolby Atmos merupakan tata suara yang akan memberikan sensasi berbeda.
Suara akan dipecah menjadi 128 bagian yang dikeluarkan oleh speaker berbeda-beda.
Teknologi ini dapat menampung 64 speaker dalam satu studio, sebelumnya dolby hanya menggunakan 12 speaker dari samping kiri, kanan, dan belakang penonton. Dengan dolby atmos suara akan menggema dari berbagai arah.
“Saya bahagia bisa memberikan tata suara terbaik untuk penonton. Horor tidak Cuma tercipta lewat mata. Telinga juga bisa memberikan efek horor jika dikelola dengan baik. Kami mendatangkan khusus dari Amerika untuk mixing suara karena tata suara Dolby Atmos harus dikerjakan di bawah supervisi Dolby dan harus memegang lisensi Dolby Atmos,” jelas Dheeraj Kalwani.