5 Fakta Ratna Sarumpaet Bebas Bersyarat: Akui 'Salah' Masuk Tim Prabowo hingga Tetap Kritik Jokowi
Fakta-fakta Ratna Sarumpaet Bebas Bersyarat. Akui salah masuk tim Prabowo saat Pilpres 2019 hingga tetap akan kritik Jokowi sebagai wujud sayang.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Hari ini, Kamis (26/12/2019) terpidana kasus penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet bebas bersyarat.
Sebelumnya, Ratna dipenjara di lapas perempuan kelas II A Pondok, Bambu, Jakarta Timur.
Kuasa hukum Ratna Sarumpaet, Desmihardi mengatakan kliennya dinyatakan bebas bersyarat.
Hal itu setelah permohonan pembebasan bersyaratnya dikabulkan.
"Pembebasan ini diberikan setelah permohonan pembebasan bersyarat Ibu Ratna dikabulkan serta Ibu Ratna mendapatkan remisi Idul Fitri dan 17 Agustus oleh Menkumham," ujar Desmihardi dalam keterangan tertulisnya.
Setelah dinyatakan bebas bersyarat, Ratna dan keluarganya melakukan jumpa pers di kawasan Kampung Melayu Kecil, Jakarta Timur.
Ratna mengaku sudah ditunggu oleh keluarga besarnya.
Tak hanya itu, Ratna juga turut berkomentar soal Prabowo yang masuk koalisi Presiden Jokowi.
Untuk itu, Tribunnews.com pun merangkum fakta-fakta mengenai kebebasan Ratna Sarumpaet:
1. Atiqah Hasiolan Bahagia atas Kepulangan Ibundanya
Kabar kebebasan Ratna Sarumpaet dibenarkan oleh Atiqah Hasiholan (37) ketika dihubungi melalui sambungan telepon.
"Iya betul (bebas)," kata Atiqah Hasiholan tegas.
Atiqah Hasiholan mengatakan, keluarga besar memang sudah menantikan kebebasan Ratna Sarumpaet.
"Gua sebagai anak happy lah," ucapnya, yang dikutip dari Wartakota.com.
Atiqah Hasiholan menambahkan, segala berkas kebebasan ibundanya telah diurusnya.
Namun, dia enggan membicarakannya secara detail.
"Gue nggak mau ngomongin dulu deh ya, lagi proses keluar dulu," ujar Atiqah Hasiholan.
2. Akui 'Salah' masuk ke Tim Prabowo saat Pilpres 2019
Ratna mengakui, dirinya salah masuk ke politik pada Pilpres 2019 lalu, dengan berada di kubu Prabowo-Sandiaga.
"Mungkin itu yang salah kemarin, saya masuk timnya Pak Prabowo ya."
"Salah dalam tanda petik maksud saya. Itu saya sadari," katanya saat jumpa pers di kediamannya, Kamis (26/12/2019).
Sebagai aktivis sosial, Ratna mengatakan apa yang dilakukannya bukanlah berpolitik.
Dia justru melakukan sebaliknya.
"Berulang kali saya katakan. Saya tidak berpolitik. Saya sebenarnya counter politik."
"Saya meng-counter kesalahan-kesalahan dalam kegiatan politik. Itu sebenarnya posisi saya," ujarnya.
Maka itulah, setelah bebas, dirinya tetap akan menjadi dirinya sendiri sebagaimana atribusi yang melekat padanya.
"Ya sebagai aktivis sudah menjadi tabiat saya. Jadi tidak bisa diubah-ubah," pungkasnya.
3. Akan Rilis Buku Autobiografi
Ratna Sarumpaet mengatakan, akan merilis buku autobiografinya pada Januari 2020 mendatang.
Buku tersebut ia tulis sendiri saat mendekam di dalam Lapas.
"Insya Allah kalau bisa sih dalam bulan depan, Januari," kata Ratna, yang dikutip dari Kompas.com.
Meski begitu, Ratna menganggap buku tersebut merupakan hikmah yang ia dapat selama mendekam di penjara.
"Paling enggak buku saya jadi. Itu satu buku yang enggak pernah terjadi (saya duga)," ucap Ratna.
Katanya, buku tersebut sudah ia rencanakan dari jauh-jauh hari.
4. Tetap Akan Kritik Presiden Jokowi sebagai Tanda Sayang
Ratna Sarumpaet mengatakan, kritiknya terhadap pemerintahan Presiden Jokowi selama ini adalah bentuk kasih sayangnya.
"Kalau beliau tidak saya kritik, berarti saya enggak sayang sama beliau," ucap Ratna masih dalam jumpa persnya.
Ia mengaku tak gentar melayangkan kritikan, jika memang merasa ada yang perlu dibenahi dalam pemerintahan.
"Itu kan tabiat saya. Saya rasa juga nanti mudah-mudahan pak Jokowi juga kapok penjarakan saya. Enggak ada gunanya juga, orangtua kan," kata Ratna, sebagaimana diberitakan di Kompas.com.
5. Tanggapi masuknya Prabowo dalam kabinet Jokowi
Di dalam jumpa persnya, Ratna Sarumpaet juga ikut komentar terkait masuknya Prabowo dalam kabinet Jokowi.
Seperti diketahui, Ratna adalah pendukung Prabowo garis keras saat Pilpres 2019.
"Saya belum ketemu Pak Prabowo. Ya sebenarnya secara politis kurang etis ya," kata Ratna Sarumpaet.
Meski demikian, ia akan ikut menunggu kinerja Prabowo.
"Tapi kalau beliau memang ada yang ingin diperjuangkan ya kita tunggu saja," ujar Ratna, yang masih dilansir dari Kompas.com.
(Tribunnews.com/Maliana/Reza Deni, Wartakota.com/Arie Puji Waluyo, Kompas.com/Baharudin Al Farisi)