Curhat Mandra Bangkit Usai Tersangkut Kasus Hukum, Rumah Produksi Vakum, Kini Main Sinetron Striping
Komedian Mandra Naih sudah menjalani kehidupan normal usai tersangkut kasus hukum tender program TVRI beberapa waktu lalu.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komedian Mandra Naih sudah menjalani kehidupan normal usai tersangkut kasus hukum tender program TVRI beberapa waktu lalu.
Saat itu Mandra benar-benar terpuruk. Bukan hanya ia merasakan dinginnya jeruji besi, namun ekonomi keluarga jadi carut marut.
Sejumlah aset yang ia kumpulkan puluhan tahun terlempar untuk melunasi hutang.
Namun Mandra mencoba bangkit. Ia memulai kembali banyak hal yang hancur atas masalah yang menjeratnya itu. Mandra kini kembali ke dunia hiburan.
"Saya alhamdulillah sekarang striping sinetron Dunia Terbalik dan main untuk film Si Doel," ujar Mandra saat berbincang di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Selasa (7/1).
Saat itu Mandra dan sejumlah pemain film Akhir Kisah Cinta si Doel berziarah ke makam almarhum Benyamin Sueb.
Baca: Rano Karno Ungkap Kelanjutan Perjalanan si Doel Usai Film Akhir Kisah Cinta si Doel
Baca: Jelang Penayangan Film Akhir Kisah Cinta Si Doel, Rano Karno Menyekar ke Makam Benyamin Sueb
Ditanya soal bisnis-bisnisnya, Mandra mengungkapkan saat ini belum memulainya lagi. Khususnya production house PT Viandra Production yang disebut Mandra tengah vakum.
"PH masih ada. Cuma belum mulai lagi karena saya masih syuting striping ini," ungkapnya.
Apakah akan ada rencana memproduksi film atau program lagi?
Mandra tak menjawab lugas. Ia hanya mengungkapkan, saat ini masih fokus untuk menjalani syuting sinetron dan film. Selain itu, stasiun televisi saat ini lebih banyak membutuhkan program rutin.
"Karena saat ini inhouse juga mintanya tayangan striping. Bukan saya ga mau ya. Tapi jujur nggak mampu. Biasanya kan kita kerjainnya sistem weekly," ungkap Mandra.
Kasus yang menjerat Mandra bermula ketika TVRI membeli 15 paket program siap siar menggunakan dana yang diperoleh dari APBN 2012. Paket-paket tersebut dipasok delapan perusahaan, satu di antaranya perusahaan milik komedian Mandra, PT Viandra Production.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan, disimpulkan bahwa 15 kontrak paket program siap siar itu dilakukan menjelang akhir tahun anggaran (November).
Oleh sebab itu pengadaan barang dan jasa yang dilakukan melalui pelelangan bakal melewati tahun anggaran.
Pembayaran telah dilakukan tahun 2012 meski masa tayang program berakhir sampai 2013. BPK juga menyebut proses pengadaan paket Rp 47,8 miliar itu tidak sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa.
Selain itu, beberapa paket siar ini sudah pernah ditayangkan sebelumnya, padahal dalam kontrak disebutkan program yang dibuat harus baru dan belum pernah ditayangkan sebelumnya di stasiun televisi manapun.
Menurut pihak Kejaksaan Agung kerugian negara dalam kegiatan pengadaan acara Siap Siar LPP TVRI Tahun Anggaran 2012 itu mencapai Rp 14,47 miliar