Kongres Parfi 2020 Diharapkan Panitia Pelaksana Bisa Dihadiri Presiden Joko Widodo
Djoddy Prasetio Widyawan sebagai Ketua Persiapan Sidang Kongres Parfi 2020 dan kawan-kawan bergerak cepat.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah mengumumkan secara resmi jadwal Kongres Parfi (Persatuan Artis Film Indonesia) yang akan digelar pada 10 Maret 2020 di Hotel Maharaja, Jakarta nanti, Djoddy Prasetio Widyawan sebagai Ketua Persiapan Sidang Kongres Parfi 2020 dan kawan-kawan bergerak cepat.
Keinginan besar agar Parfi bisa bersatu dan kembali berprestasi seperti sebelumnya membuat berbagai usaha pun dikerjakan Djoddy dan kawan-kawan.
Seperti yang mereka lakukan pada Jumat (24/1/2020) pagi, mendatangi Kementerian Sekertariat Negara (Kemensetneg) untuk mengajukan surat permohonan audiensi panitia Kongres Parfi 2020 dengan Presiden RI, Joko Widodo.
Djoddy datang dengan didampingi Anton Andreas (Kordinator Persidangan Kongres Parfi 2020) dan Adityawarman (Sekertaris Persidangan Kongres Parfi 2020). Surat berisi permohonan kepada Presiden RI agar bisa hadir sekaligus membuka Kongres Parfi 2020 itu sudah diterima langsung oleh staf yang bertugas pada saat itu di Kemensetneg, Suhadi.
“Syukur surat permohonan audiensi kami sudah diterima staf yang bertugas dan dalam lima hari kerja kami akan diberi jawaban. Jadi kami menunggu. Semoga Pak Presiden berkenan memberikan waktunya karena kami ingin Pak Presiden yang membuka langsung Kongres Parfi ini dengan tujuan beliau bisa mengajak semua insan film bersatu agar bisa sama-sama membangun Parfi lebih baik lagi ke depan,” ungkap Djoddy, pria kelahiran 5 Agustus 1970 yang selama ini bermain sinetron dibawah naungan rumah film Multivision ini.
Djoddy yang menjadi Anggota Parfi sejak 2002 dan tampil pada sinetron terakhirnya pada 2003 berjudul ‘Senandung Masa Puber’ bersama Thomas Djorghie dan Nova Eliza ini menyatakan keinginan menghadirkan Presiden RI membuka Kongres Parfi nanti lantaran ia dan semua panitia kongres punya keinginan besar agar Parfi bisa kembali ke marwahnya dan juga bisa mendapatkan seorang Ketua Umum yang bersih dan jujur juga mampu bekerja untuk kemajuan Parfi ke depan.
“Kami harapkan Pak Presiden bisa memberi sambutan sekaligus membuka dan juga memberikan pesan-pesan khususnya dalam Kongres Parfi 2020 nanti. Saya juga berharap agar semua insan film bisa hadir pada saat kongres nanti untuk meramaikan dan sekaligus memilih Ketua Umum Parfi. Mari kita sama-sama bahu-membahu membangun dan membesarkan Parfi,” papar Djoddy.
Menurutnya, setelah Kongres nanti, Parfi juga telah berencana untuk membuat sebuah film yang menyatakan pembaharuan Parfi.
Di dalam film yang judulnya masih dirahasikan ini nantinya semua bintang film sejak era lampau pun akan dihadirkan dalam beberapa scene agar ingatan orang bisa kembali kepada Parfi masa lalu juga.
“Yang pasti, film itu soal Parfi pembaharuan dan bertujuan untuk mengingatkan kita tentang jayanya Parfi dan bintang-bintangnya di masa lalu dan harapan untuk Parfi menjadi organiasi besar ke depannya,” jelas Djoddy yang juga merupakan salah satu pimpinan sidang pada Kongres Parfi 2016 Lombok ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.