Sikap Fairuz A Rafiq Saat Jadi Saksi, Ogah Salaman dengan Trio Ikan Asin dan Tak Mau Damai
airuz A Rafiq dihadirkan dalam kasus Ikan Asin atas terdakwa Pablo Benua, Rey Utami dan Galih Ginanjar.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fairuz A Rafiq dihadirkan dalam kasus Ikan Asin atas terdakwa Pablo Benua, Rey Utami dan Galih Ginanjar. Kehadiran Fairuz sebagai saksi pelapor dan juga korban dalam kasus tersebut.
Fairuz yang hadir sebagai saksi dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020) memberikan beberapa fakta menarik.
Mantan istro Galih Ginanjar itu terlihat emosional, sempat menangis di awal sidang, Fairuz naik pitam di pertengahan sidang. Bahkan di akhir persidangan ia jatuh pingsan.
Berikut fakta-fakta yang terlihat ketika Fairuz menjadi saksi dalam persidangan.
1. Menangis di awal sidang
Di awal persidangan Fairuz A Rafiq sudah menangis tak kuasa menagan air matanya, kala itu majelis hakim baru mengajukan pertanyaan terkait apakah Fairuz mengenal ketiga terdakwa tersebut.
Tangis Fairuz semakin jadi saat dirinya harus menceritakan seberapa ia mengetahui kasus tersebut. Bahkan ia sempat berhenti bicara karena menangis.
"Saya minta maaf pak, saya tak bisa menahan (nangis). Di video itu dibilang organ intim saya bau ikan asin, berjamur, dan keputihan," ucap Fairuz A Rafiq dengan suara bergetar.
Baca: UPDATE VIRUS CORONA, Pasien di Indonesia : 11 Negatif, 2 Masih Tunggu Hasil Observasi
Baca: Pengakuan Dokter Eva, Putri Johny Indo Soal MeMiles, Sang Papi Tak Tahu Ada Kasus
"Kemudian Galih ada saran dari Rey Utami (dalam video) kenapa Galih nggak nyuruh saya ratus. Orang-orang kan tahu ratus itu apa," tuturnya sembari menangis.
Melihat Fairuz menangis beberapa kali ketua majelis hakim, Djoko Indiarto menenangkan saksi pelapor tersebut. Hakim ketia juha beberapa kali menanyakan kesiapan dan kondisi fisik Fairuz apakah bisa melanjutkan atau tidak.
2. Mulai terbawa emosi.
Seiring berjalannya sidang, Fairuz mulai bisa mengendalikan kesedihannya, ia tak lagi menangis. Akan tetapi ia kerap terbawa emosi, terutama saat kuasa hukum terdakwa mengajukan pertanyaan.
Emosi Fairuz mencuat ketika dirinya disebut memberikan keterangan palsu oleh satu di antara kuasa hukum terdakwa. Nada suara Fairuz langsung tinggi menunjukkan emosinya kepada kuasa hukum terdakwa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.