Sang Putri Telah Meninggal, Karen Pooroe Tetap Berkomunikasi dan Katakan Ini Pada Zefi
Usai autopsi dan memakamkam kembali jenazah Zefania Carina, Karen Pooroe yang didampingi sang ayah, Roy Pooroe dan tim kuasa hukum berkomentar.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses autopsi Zefania Carina (6), putri semata wayang penyanyi Karen Pooroe dan Arya Satria Claproth sudah rampung selama 90 menit di TPU Tanah Kusir, Bintaro, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2020).
Proses autopsi yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan bersama dokter forensik, berlangsung dengan lancar tanpa dilihat langsung oleh Karen Pooroe yang selesai pukul 10.16 WIB.
Usai autopsi dan memakamkam kembali jenazah atau mayat Zefania Carina, Karen Pooroe yang didampingi sang ayah, Roy Pooroe dan tim kuasa hukum memberikan komentar.
Karen menegaskan bahwa ia sangat sayang dengan Zefania, melebih rasa sayangnya terhadap diri sendiri.
"Tidak ada yang bisa merasakan perasaan sakit namanya seorang ibu kehilangan anaknya dan harus menguburkan anaknya," kata Karen Pooroe.
Penyanyi jebolan ajang pencarian bakat Indonesian Idol itu menegaskan, lebih baik dirinya yang sakit dan menderita ketimbang harus kehilangan Zefania.
"Tidak ada rasa yang paling sakit dari itu sampai saya bilang, 'tuhan kalau boleh tangan kaki saya dipotong, saya buta, tuli, dan bisu asalkan anak saya ada. Yang penting saya bisa merasakan kehadiran anak saya' saya berkata itu tanpa berpikir lagi," ucapnya.
Baca: Arya Satria Tidak Hadir, Karen Pooroe Menangis Histeris Saat Kembali Makamkam Anaknya Usai Autopsi
Baca: Sehari Setelah Ashraf Sinclair Meninggal, Keluarga Besar BCL Keluar Rumah untuk Ziarah Makam
Namun, Karen hanya bisa menerima takdir kalau Zefania harus pergi lebih dulu meninggalkan ibu dan bapaknya, yang masih dalam proses perceraian di Pengadilan.
"Waktu pertama kali anak saya ada di kamar jenazah, ada ibu pendeta berdoa dan saya sendiri yang melepas anak saya. Pada saat saya melihat anak saya didalam semua berkumpul, saya lepas anak saya dan saya berdoa kepada Tuhan sambil angkat tangan saya," jelasnya.
"Saya puji tuhan karena dia sudah memberikan kebesarannya kepada kami sekeluarga dan semua keluarga saya mencintai Zefania. Itu adalah anugerah terindah selama 6,5 tahun," tambahnya.
Karen menganggap saat ini Zefania sudah ada di sisi tuhan. Doa tetus dipanjatkan dalam setiap langkah dan ibadahnya selama dua minggu kematian sang anak.
"Saya selalu berkomunikasi dengan anak saya dan saya bilang, 'this is no special time where you belong now. Tinggal tunggu mamih sebentar lagi, Zefi yang jemput mamih ketika mamih dijemput Tuhan' seperti itu," katanya sambil menahan tangis.
Lebih lanjut, dengan suara bergetar Karen Pooroe mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang sudah mendoakan Zefania Carina, terutama keluarganya sebagai sumber kekuatan dari duka yang mendalam tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.