Arya Satria Claproth Unggah Video Pilu, Ada Momen Cium Karen Pooroe hingga Cium Jenazah sang Anak
Lama Bungkam, Arya Satria Claproth tampak mengunggah video kenangan bersama sang anak ketika masih hidup.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Lama Bungkam, Arya Satria Claproth tampak mengunggah video kenangan bersama sang anak ketika masih hidup.
Tidak hanya sang anak saja, Zefania Carina, Arya juga tampak mengunggah kenangannya bersama Karen Pooroe.
Dalam video tersebut diawali dengan momen Karen Pooroe saat mengandung Zefania, tampak Arya mencium perut sang istri kala itu.
Lantas video bergulir, menunjukkan momen dimana saat Karen proses melahirkan Zefania.
Arya mencium kening Karen Pooroe, yang tampak berjuang menahan rasa sakit proses melahirkan Zefania.
Hingga akhirnya putri kecil cantik mereka lahir ke dunia, dan ada pula momen kebahagiaan mereka bertiga.
Namun takdir berkata lain, dalam video tersebut Arya harus menelan pil pahit tatkala menyaksikan Zefania terbujur kaku.
Baca: Suami Karen Pooroe Arya Satria Disebut Pernah Dirawat di Rumah Sakit Jiwa, Ini Kata Pengacara
Dirinya pun tampak menangis dan menciumi jenazah sang anak.
Rupanya tak hanya video saja, Arya juga menyematkan lagu pengiring yang berjudul Anakku Kau Duniaku (founded by Arya Satria Claproth).
Lagu tersebut disebutkan diciptakan pada Juni 2013, sebelum Zefania lahir di dunia.
Adik Karen Pooroe Buka Suara Terkait Kematian Zefania
Kematian Zefania Carina, anak dari penyanyi jebolan Indonesia Idol Karen Pooroe dan Arya Satria Claproth masih menuai permasalahan tersendiri.
Adik Karen Pooroe, Bima pun angkat bicara soal kematian sang keponakan tersebut.
Pihaknya mengatakan Arya Satria Claproth tak bisa mengurus sang anak Zefania.
Baca: Tunggu Hasil Autopsi Anaknya dari Polisi, Keluarga Karen Pooroe: Kami Tidak Menuduh Siapa Pun
"Dari Zefi hidup aja dia nggak bisa ngurus, sampai saat Zefi meninggal di Rumah Sakit Fatmawati tidak ada yang mengeluarkan biaya sedikitpun untuk ngurus jenazah Zefi, keluarganya tak ada yang keluarkan biaya," terangnya dilansir dari unggahan video di instagram @insertlive, Selasa (18/2/2020).
Pihaknya juga merasa keheranan soal pernyataan dari pihak Arya Satria yang tak menyetujui soal proses otopsi Zefania yang rencananya bakal dilakukan.
Pihaknya pun mengkritisi soal pernyataan pengacara dari pihak Arya, yang pernah sebut soal penolakan otopsi.
"Menolak bagaiamana, saat keponakan saya meninggal saya yang datang duluan di RS Fatmawati, dan di situ cuma ada 3 orang dari keluarga Arya, setelah itu pulang tinggalin jenazah Zefi gitu aja," lanjutnya.
Pihaknya mengatakan jenazah Zefi sempat tertahan di rumah sakit jam 10.00 sampai pukul 19.00 WIB dan tidak bisa dilakukan proses apapun.
Hingga akhirnya pukul 19.00 WIB, pihak Arya pun datang ke RS Fatmawati bersama pihak kepolisian.
Disebutkan Zefania Carina diduga meninggal dunia karena kecelakaan yang terjadi di rumah sang ayah, Jumat (7/2/2020) pukul 22.00 WIB.
Di mana disebutkan Zefania meninggal setelah terjatuh dari lantai 6 apartemen sang ayah.
Adanya hal tersebut mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan, hari ini, Kamis (13/2/2020) untuk mengajukan permohonan otopsi terhadap Zefania.
Hal tersebut dilakukan guna mengetahui penyebab kematian sang anak yang diduga janggal.
"Iya mas (mengajukan permohonan otopsi)," ujar kuasa hukum Karen, Wemmy Amanupunyo dilansir dari Kompas.com, Rabu (12/2/2020) malam.
Baca: Menangis Pilu Saat Autopsi Zefania, Doa Karen Pooroe: Saya Boleh Buta, Tuli, bisu, Asal Dia Kembali
Selain itu saat ini Karen Pooroe menduga kalau Arya Satria masih berada di Polres Jakarta Selatan.
Kematian putrinya langsung diurus oleh aparat kepolisian dari Polres Metro Jakarta Selatan.
"Kalau tidak salah (Arya) masih ditahan," tegasnya yang dikutip dari Wartakotalive.com.
Karen Pooroe menegaskan meninggalnya sang anak kala itu tengah tinggal di kediaman Arya Satria.
"Karena apa yang terjadi sama anak ku itu kelalaian. Anak bisa ada di balkon pukul 9 malam hujan-hujan ke mana bapaknya? Anak ini masih kecil," ujar Karen Pooroe.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/) (Kompas.com/Rintan Puspita Sari)